Mohon tunggu...
Amanda Putri Auliya
Amanda Putri Auliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasisa

Amanda Mahasiswa sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perbandingan Sastra Populer dan Sastra Serius

2 Juli 2024   15:54 Diperbarui: 2 Juli 2024   16:03 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi buku terbuka (sumber: https://www.pexels.com/id-id) 

Di Indonesia, karya sastra juga terbagi menjadi dua kategori utama: karya sastra serius dan karya sastra populer. 

Karya sastra asli Indonesia sering kali mengangkat tema-tema yang mendalam dan kompleks serta seringkali bersifat sangat filosofis atau kritis secara sosial. Kedua jenis karya sastra ini mempunyai ciri khas dan kontribusi berbeda dalam memperkaya warisan sastra Indonesia.  

Pengarang sastra asli Indonesia cenderung menggunakan bahasa yang kaya sehingga membawa pembacanya pada refleksi mendalam tentang kehidupan dan nilai-nilai kemanusiaan. Contoh karya sastra asli Indonesia antara lain "Ronggeng Dukuh Paruk" karya Ahmad Tohari dan "Kisah Cinta Enrico" karya Ayumi Utami. 

Sebaliknya, karya sastra populer Indonesia cenderung lebih menarik, menghibur, dan mudah dipahami oleh pembaca umum. Karya sastra populer di Indonesia seringkali memuat cerita-cerita ringan, romantis, dan latar belakang sejarah yang menarik. 

Bahasa yang digunakan dalam karya sastra populer Indonesia juga cenderung lebih sederhana dan lancar. Contoh karya sastra populer Indonesia antara lain novel Dewi Lestari, Tere Liye, atau novel roman dewasa muda yang populer di kalangan anak muda. 

Kedua jenis karya sastra ini mempunyai peranan penting dalam membentuk identitas sastra Indonesia, dan keduanya turut memperkaya keberagaman dan warna dunia sastra Indonesia. Sementara sastra serius memperdalam pemahaman kita tentang kondisi sosial dan nilai-nilai budaya, sastra populer memberikan hiburan dan pengalaman membaca yang menyenangkan bagi pembaca dari berbagai kalangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun