Mohon tunggu...
Amanda Nurra Mulyana
Amanda Nurra Mulyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Andalas

Saya adalah Mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Andalas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerjasama Program Percontohan Palang Merah Internasional dan Uni Eropa: Apakah Ada Manfaatnya?

5 Juli 2024   14:40 Diperbarui: 5 Juli 2024   14:41 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) bermitra dengan Direktorat Jenderal Perlindungan Sipil Eropa dan Operasi Bantuan Kemanusiaan (DG ECHO), departemen Komisi Eropa yang bertanggung jawab atas bantuan kemanusiaan luar negeri dan perlindungan sipil untuk meluncurkan Kemitraan Program Percontohan, yaitu “Mempercepat Aksi Lokal dalam Krisis Kemanusiaan dan Kesehatan.” Ini adalah kemitraan yang menyediakan komunitas loka pendanaan yang lebih strategis, fleksibel, berjangka panjang, dan dapat diprediksi, sehingga mereka dapat memberikan lebih banyak pendanaan dukungan kemanusiaan yang efisien dan efektif dengan pendanaan multi-tahun Uni Eropa.

Program ini bertujuan untuk mencapai tingkat global, dengan 12 Perhimpunan Nasional dari Eropa Serikat yang turut serta dalam kemitraan tersebut seperti Palang Merah Austria, Palang Merah Belgia, Denmark Palang Merah, Palang Merah Perancis, Palang Merah Finlandia, Palang Merah Jerman, Palang Merah Italia, Palang Merah Luksemburg, Palang Merah Belanda, Palang Merah Norwegia, Palang Merah Spanyol, dan Palang Merah Swedia, mendukung aksi kemanusiaan di 24 negara di seluruh dunia.

Dengan total 10,8 juta orang yang dijangkau seperti dalam laporan IFRC tanggal 4 April 2024, maka rasanya aman untuk mengatakan bahwa program ini telah memberikan dampak positif dan sesuai dengan tujuannya, yaitu memberikan bantuan bagi mereka yang berada dalam krisis kemanusiaan.

Salah satu sorotan program adalah manajemen risiko bencana, yang sudah menjangkau 5,4 juta orang, program yang disorot ini memastikan respons yang menjangkau masyarakat secara tepat waktu dan efektif dengan mengembangkan Kesiapsiagaan untuk Respons Efektif atau Preparedness for Effective Response (PER), mendukung masyarakat untuk mengambil langkah-langkah cerdas dan inovatif dalam menghadapi perubahan iklim untuk melindungi mereka dari dampak-dampak yang diperkirakan dapat menyebabkan peristiwa ekstrem melalui strategi bottom-up yang menghubungkan komunitas dan mengintegrasikan risiko atau dampak proyeksi.

Menurut Public Tableau, program ini juga telah membantu 422,3 ribu orang yang membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan. Bantuan dan perlindungan kemanusiaan ini diberikan melalui Humanitarian Service Points (HSPs) kepada para migran, tanpa memandang status, dan menampung komunitas yang berada dalam situasi rentan.

Ada hampir 2 juta orang yang terlindungi dan terlindungi dari guncangan dan tekanan Protokol Tindakan Awal untuk Aksi Berbasis Prakiraan oleh DREF dan alokasinya untuk krisis yang akan terjadi. Angka yang cukup bagus mengingat program ini baru diluncurkan pada tahun 2022.

Semua hal memiliki sisi baik dan buruk, begitu pula kemitraan antara IFRC dan Uni Eropa ini. Meskipun angka-angka yang dihasilkan cukup baik, masih terdapat permasalahan dan tantangan yang dihadapi melaksanakan program ini. Salah satunya adalah terbatasnya sumber daya dan akses. Hal ini dapat menyebabkan terhambatnya kemampuan dan pemberian bantuan yang efektif dan peningkatan koordinasi antar aktor.

Dengan masih berjalannya program ini, masih ada peluang besar untuk memperbaiki cara memperbaiki dan menyikapi permasalahan dan tantangan yang dihadapi sehingga tujuannya dapat tercapai serta dampak positifnya dapat dimaksimalkan dan dirasakan oleh semua orang, terutama masyarakat yang berada dalam krisis kemanusiaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun