INA Funding awalnya Rp 6 triliun, dalam waktu kurang lebih 3 tahun udah lebih dari Rp 100 triliun.  Maka saya yakin Jakarta bisa, karena hampir semua revenue Indonesia, semuanya ada di Jakarta.Â
Modal dasarnya dari mana? APBD Jakarta. Karena APBD kurang lebih Rp 85 trilun dan selalu ada SILPA (sisa anggaran),maka saya anggarkan ambil Rp 3 triliun," kata Pramono, yang ditemui media saat deklarasi dukungan JKT Muda Menyala di Restoran Kembang Goela, Jakarta, 31 Oktober 2024.
Gagasan terkait Jakarta Funding ini memang tidak pernah dilakukan oleh gubernur-gubernur Jakarta sebelumnya. Selama ini pendekatan yang dilakukan selalu konvensional. Mengapa?Â
"Karena Jakarta ini tidak ngapa-ngapain juga sudah punya uang gede. Dapat dari pajak, retribusi, hingga deviden. Pajak dari pemerintah pusat sebesar 1,5 persen dari Rp 3000 triliun itu saja, sudah menghidupi Jakarta. Tetapi itu tidak cukup. Harus ada yang beda yang dilakukan untuk Jakarta," terang Pramono.
Paralel dengan Jakarta Funding, Pramono-Rano juga Anung berjanji akan membantu UMKM Tanah Abang dan Thamrin city yang mengalami kendala permodalan. Pramono mengatakan dana yang disiapkan untuk program tersebut sebesar Rp 300 miliar. Dia menjelaskan dana ini akan diberikan bagi pelaku UMKM menengah ke bawah.
"Kita juga menyediakan modal kerja murah dari dana APBD pemerintah Jakarta, yang kami alokasikan sebesar Rp 300 miliar. Ini untuk stimulasi pmodal bagi orang yang mau membuka usaha, terutama kelas menengah ke bawah," terang Pramono.
Menurut Pramono, problem utama UMKM adalah permodalan. Padahal, UMKM salah satu penopang ekonomi Jakarta. Bahkan berkat UMKM, pemerintah Indonesia bisa survive saat dilanda pandemi COVID-19 lalu.Â
Karena itu, Pramono menilai pentingnya mencarikan solusi bagi UMKM yang saat ini tengah menghadapi tantangan permodalan. Pramono mengatakan, meskipun ini bentuk hibah yang harus dipertanggungjawabkan dan bukanlah uang yang diberikan secara cuma-cuma. Dia menekankan, dana ini fungsinya untuk merangsang pertumbuhan dan memberikan perlindungan bagi UMKM yang membutuhkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H