Mohon tunggu...
amanda miranti
amanda miranti Mohon Tunggu... -

...

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

My Daddy Is a Hero

13 Oktober 2014   02:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:18 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(foto waktu kelas 5 sd)

My Daddy Is a Hero

Jadi saya akan menceritakan pengalaman saya ketika bersama dengan papa saya, mungkin di luar sana masih banyak yang memiliki keluarga yang lengkap. Tetapi saya? Tidak, mama saya single parent dan papa saya sudah berada di surgaJ sejak saya masih duduk di bangku sd kelas 6. Pada saat itu saya sedang sekolah jadi sd saya negri dan sekolah siang, pas saya pulang sekitar jam 5 sore saya bangga karena waktu itu nilai matematika saya sempurna, papa saya sangat bangga kalo nilai ulangan saya bagus dan pasti akan memberikan sesuatu yang saya inginkan * yeiyyy haha*. Lalu saat makan sore bersama kaka perempuan pertama dan mama saya telfon rumah berbunyi dan kaka perempuan saya yang mengangkat. Dengan muka yang tegang kaka saya berbicara“ah masa katanya papa kecelakaan gue gapercaya soalnya ketawa-ketawa nih orang” tiba-tiba mama saya berbicara dengan muka yakin “itu bener nanti dia nelfon lagi” saya langsung berhenti makan dan bingung ini bener atau tidak. Dan telfon rumah berbunyi lagi lalu kaka saya nangis kalau benar papa saya kecelakaan dan mama saya langsung nyuruh saya dan kaka perempuan saya mencari kaka laki-laki saya. Lalu kami sekeluarga langsung ke rumah sakit Pertamina dan sampai disana saya langsung nangis dan gakuat ngeliat papa terbaring lemah di ruang ICU. Papa koma selama 4 hari dan tanggal 12 desember 2007 papa dipanggil Tuhan:”). Saat itu papa langsung disemayamkan ke solo, papa adalah pribadi yang sangat hangat,humoris,sangat baik,sosialnya sangat tinggi,dermawan,pandai,tanggung jawab, dan pantang menyerah. Pada saat papa di rumah sakit banyak sekali yang datang sampe saya bingung mereka itu siapa aja haha, dan waktu papa sudah tiada pun yang datang ke rumah saya sampe bener-bener penuh orang dan di gang depan pun banyak orang juga:’) saya bangga memiliki papa seperti beliau karena dicintai oleh semua orang dan banyak yg sayang kepada papa. Saya termasuk orang yang paling dekat sama papa di rumah walaupun semua dekat namun yang paling mengerti itu saya (HAHAHA). Dulu saat papa pulang malam jam 12 saya orang dirumah yang masih setia nunggu papa pulang, dan ketika papa pulang saya bergegas membukakan pintu dan langsung menanyakan “papa mau Amanda buatin teh?” “papa laper engga?” papa saya senyum dan meluk terus nyium pipi saya lalu duduk di ruang keluarga, saya langsung buatkan makanan dan minuman yang saya bisa walaupun hanya telor dadar tapi papa saya senang:”), lalu biasanya setelah itu saya digendong di pundak papa terus kekamar dan nonton tv sampe larut malam bersama papa dan sebelum saya tidur papa selalu cerita apapun untuk saya agar saya tertidur{} kadang papa cerita soal zat kimia,luar angkasa, dan lain-lain(cerita yang menambah pengetahuan) ya walaupun saya ga ngerti karena masih sd tapi saya mendengarkan dengan serius dan sampe sekarang ingat loh hahah… Walaupun saya sangat kehilangan seorang figur ayah tetapi disisi lain saya sangat bangga:”).Kata-kata papa yang masih saya inget “Jangan khawatir soal keuangan, karena dompetmu akan selalu terisi dan terisi seperti air mengalir” dan hebatnya emang bener kejadian hahaha papa lucu deh ah:”) hahaha. Terima kasih Tuhan karena telah memberikan seorang ayah yang terbaik buat saya dan keluarga, walaupun Tuhan memanggil secepat itu.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun