Mohon tunggu...
Amanda MeisyaSalsabila
Amanda MeisyaSalsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

12 Mipa 4

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dilema Remaja Menentukan Langkah di Masa Pandemi

23 November 2020   23:01 Diperbarui: 23 November 2020   23:12 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perasaan dilema begitu melekat di kehidupan manusia, terutama dikalangan remaja. Entah itu dilema antara ingin bertemu dengan sang pujaan hati atau perasaan dilema yang lainnya. Terlebih di masa pandemi seperti ini membuat dilema itu semakin menjadi terkhususnya para remaja yang duduk di Sekolah Menengah semester akhir.

Ketika beberapa bulan ditetapkannya peraturan yang mengharuskan orang-orang melakukan kegiatan baik itu belajar ataupun bekerja di rumah, banyak siswa yang kelimpungan karena tidak biasa dengan situasi seperti ini dan juga pelajaran yang disampaikan tidak bisa dipahami secara maksimal seperti ketika belajar tatap muka di sekolah.

Hal ini berpengaruh kepada keputusan apa yang akan mereka ambil untuk melangkah ke depannya terutama untuk siswa SMA/SMK semester akhir. Mereka yang seharusnya sudah yakin dengan keputusan apa yang akan diambil untuk masa depannya sekarang mereka justru bingung harus memilih keputusan apa.

Dari hasil penelitian saya sebanyak 97% orang-orang berminat untuk berkuliah ataupun bekerja tetapi sebanyak 87% mereka bingung untuk menentukan apakah mereka akan bekerja atau berkuliah karena kebanyakan dari mereka memiliki alasan bahwa mereka tidak tahu fashion-nya di bidang apa, ada juga alasan lain bahwa karena pandemi ini mereka kurang paham dengan materi pelajaran, dan juga ada alasan bahwa mereka mendapat banyak rekomendasi sampai-sampai mereka bingung harus memilih yang mana. Sudah kita ketahui sebelum pandemi pun orang-orang sulit untuk mendapatkan pekerjaan apalagi sekarang, sehingga banyak orang-orang terdekat yang merekomendasikan ini dan itu agar kita dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan. Jika dilihat dari sudut pandang yang lain hal ini bagus untuk mempermudah kita kedepannya.

Menurut saya ini hal yang wajar dan juga sering terjadi. Tetapi jika dipikirkan kembali hal ini bisa menjadi pemicu konsentrasi orang-orang jadi terpecah antara fokus apa yang harus dikerjakannya dengan apa yang harus diambilnya. Walaupun ada sebagian orang yang terkesan santai tetapi masih banyak pihak yang merasakan kedilemaan ini sehingga hal ini tetap menjadi hal yang serius untuk pihak yang merasakannya.

Walaupun ini hal yang wajar, hal ini tetap harus dipikirkan dengan serius karena keputusan kita inilah yang menentukan akan menjadi apa kita kedepannya. Jika kita masih belum mengetahui bidang apa yang cocok dengan kita, kita bisa meminta bantuan kepada guru bimbingan konseling atau ke psikolog untuk mengikuti psikotes agar kita bisa tahu hasil yang cocok dengan kita itu apa atau dengan cara berdiskusi bersama keluarga tentang langkah apa yang harus kita ambil untuk menyiapkan masa depan kita. Berdiskusi bersama keluarga dengan kita menyampaikan semua perasaan dan keinginan kita lalu kita bertanya saran dan pendapat orang yang sedang kita ajak diskusi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun