Mohon tunggu...
Amanda Maharani
Amanda Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Andalas

Mahasiswa Peternakan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Penggunaan limbah jerami padi di kawasan peternakan sebagai pakan tambahan berkualitas

17 Desember 2024   00:39 Diperbarui: 17 Desember 2024   00:38 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Limbah Jerami padi merupakan hasil akhir dari kegiatan pertanian yang dimana setelah biji-bijian atau gabah di panen, yang tinggal hanya batang dan daun padi. Maka batang dan daun padi yang telah kering itulah yang disebut dengan limbah, dan merupakan salah satu limbah pertanian terbesar di Indonesia.

Jerami padi memiliki kandungan yang baik seperti selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Selulosa dan hemiselulosa merupakan nutrisi lengkap yang terdiri dari rantai panjang unit glukosa, sedangkan lignin berperan dalam memberikan kekuatan terhadap hewan ternak. Kandungan yang terdapat dalam jerami padi sebenarnya rendah, serta protein dan energi yang lebih rendah jika  dibandingkan dengan hijauan segar. Namun jerami memiliki kadar serat kasar yang tinggi

Dalam bidang peternakan limbah yang biasanya di buang dapat di olah kembali. Pemanfaatan jerami padi pada bidang peternakan yang pertama yaitu karna kesediaannya yang melimpah, dengan banyaknya limbah ini sangat mendukung usaha peternakan dan para peternak juga tidak kesulitan dalam mencari pakan terutama pada musim kemarau Ketika hijauan yang segar susah di dapatkan.

Untuk pengolahan jerami padi menjadi pakan yang berkualitas juga tidak terlalu sulit. Ada metode yang sangat umum di gunakan yaitu silase atau bisa di sebut fermentasi jerami padi, metode ini merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan nilai gizi dimana jerami diawetkan dalam kondisi anaerob. Metode ini juga dapat meningkatkan palatabilias dan mengurangi serat kasar, sehingga membuat jerami lebih mudah untuk dicerna oleh ternak dan juga mengurangi resiko kematian hewan ternak, memudahkan penyimpanan pakan untuk jangka waktu yang lebih lama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun