Mohon tunggu...
Amanda MilanoAndiartama
Amanda MilanoAndiartama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKM Kelompok 48 dan 49 UIN Malang Lakukan Penyuluhan Stunting dan DAGUSIBU Obat di Posyadu

8 Januari 2024   15:21 Diperbarui: 8 Januari 2024   15:38 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malang (08/01/2024) -- Mahasiswa KKM kelompok 48 dan 49 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengikuti agenda Posyandu di Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Kegiatan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) termasuk dalam agenda rutin di Desa Taji, memiliki upaya pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh, dan untuk masyarakat dan dibimbing oleh petugas atau kader terkait.  

Agenda Posyandu ini dilaksanakan di Polindes (Pondok Bersalin Desa) Dusun Krajan, Desa Taji. Pada pelaksanaan Posyandu ini dilakukan kepada balita dengan melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan juga mengisi pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Kegiatan ini dihadiri oleh petugas atau kader Posyandu, ibu dan balita. Program ini rutin dilakukan sebulan sekali guna memantau pemeliharaan kesehatan ibu dan anak.

Penyuluhan Stunting dan DAGUSIBU Obat
Penyuluhan Stunting dan DAGUSIBU Obat

Pada pelaksanaan Posyandu ini dilanjutkan dengan sesi edukasi parenting mengenai stunting dan pentingnya DAGUSIBU (Dapatkan Gunakan Simpan dan Buang) obat. Materi disampaikan oleh Amanda dan Amira, mahasiswa KKM kelompok 48 dan 49 UIN Malang.

Penyuluhan dilakukan bertujuan untuk menekankan kepada masyarakat akan pentingnya pencegahan stunting sedini mungkin serta mengenalkan kepada masyarakat mengenai pentingnya DAGUSIBU dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat menjadi lebih peduli dan diharapkan dapat membantu menurunkan angka stunting di Indonesia. Selain itu juga diharapkan agar masyarakat lebih memahami mengenai berbagai jenis obat dan cara memperlakukannya guna mencegah adanya kesalahan atau ketidakefektifan dalam mengonsumsi obat.

Kegiatan penyuluhan disambut antusias oleh ibu-ibu Desa Taji. "Dengan diadakannya penyuluhan mengenai stunting dan DAGUSIBU obat diharapkan agar masyarakat menjadi lebih peduli akan kesehatan keluarga dan termotivasi agar lebih rajin melakukan pemeriksaan kesehatan dan datang ke Posyandu" ujar Ibu Ela selaku Perawat Posyandu Desa Taji.

"Diharapkan agar penyuluhan bisa lebih berkelanjutan sehingga tema yang disampaikan bisa lebih beragam" imbuh Ibu Ela, pada akhir sesi wawancara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun