Mohon tunggu...
Amanda Kirani Sulistijo
Amanda Kirani Sulistijo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Nutrition Student at Universitas Airlangga

loveskz

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada! Diabetes Ancam Kesehatan Anak dan Remaja

1 September 2024   22:14 Diperbarui: 1 September 2024   22:23 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sekarang ini, kasus diabetes pada anak usia dini dan remaja di Indonesia semakin meningkat tajam. Penyakit tidak menular yang kita kira hanya diderita oleh orang tua ini, ternyata bisa juga terjadi pada orang usia muda, bahkan anak-anak dan remaja. Lebih mengejutkannya lagi, diabetes pada anak ini telah menjadi masalah kesehatan global yang dimana semakin mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), angka kejadian diabetes pada anak usia 0-18 tahun di Indonesia meningkat hingga lebih dari 1000 kasus dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Per Januari 2023, kasus diabetes pada anak bahkan sudah mencapai 2 per 100.000 jiwa.

Diabetes Mellitus adalah kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) yang tinggi akibat gangguan pada produksi insulin oleh pankreas atau penggunaan insulin oleh tubuh. Terdapat 3 jenis diabetes pada anak, yaitu Diabetes Melitus tipe 1, 2 dan Monogenic.

Diabetes pada anak bisa ditandai dengan banyak gejala yang dapat terlihat jelas di tubuhnya. Gejala tersebut antara lain anak sering haus dan sering buang air kecil, banyak makan tapi berat badannya justru turun, terlihat lelah atau lesu, penglihatan kabur, serta warna kulit menghitam.

Meningkatnya kasus diabetes pada anak tentu disebabkan oleh berbagai faktor pemicu. Salah satu yang menjadi sorotan adalah pola makan dan aktivitas anak seperti jajanan anak kekinian yang tidak jelas mengenai nilai gizi atau nutrisinya. Sebut saja minuman soda, minuman boba dengan kadar gula yang tinggi, dan jajanan lainnya yang bisa jadi mengandung tinggi gula atau bahan bakunya adalah tepung terigu (Indeks Glikemik dan kalorinya tinggi).

Mengingat dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh diabetes, upaya pencegahan melalui edukasi tentang pola makan sehat dan pentingnya aktivitas fisik harus ditingkatkan. Sebagai orang tua, penting juga untuk mengenali berbagai risiko dan gejala diabetes pada anak agar kondisi ini tidak terlambat ditangani oleh dokter.

Sumber literasi :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun