Mohon tunggu...
AMANDA KHAIRENA
AMANDA KHAIRENA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Fisioterapi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Sedang menempuh pendidikan di bidang fisioterapi sehingga menyukai topik-topik artikel yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat. Selain itu, juga memiliki hobi fotografi dan sering membagikan hasil-hasilfotonya di laman sosial media pribadi saya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pemeriksaan Tanda Vital dalam Pelayanan Kesehatan Preventif: Deteksi Dini Penyakit Degeneratif

24 Desember 2024   21:15 Diperbarui: 24 Desember 2024   21:11 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Pemeriksaan kesehatan kepada para guru dan karyawan SMAN 34 Jakarta

JAKARTA — Pemeriksaan kesehatan merupakan kegiatan wajib bagi masyarakat mulai dari anak anak hingga lansia. Satu diantaranya merupakan pemeriksaan tanda tanda vital. Pemeriksaan tanda-tanda vital merupakan salah satu metode pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pada fungsi tubuh dasar.

Hal ini bertujuan untuk membantu tenaga kesehatan mendiagnosis suatu penyakit dan merencanakan perawatan medis yang tepat.

Menurut Nurelah dan Mawardani dalam Dasar-Dasar Layanan Kesehatan (2022) secara spesifik tujuan pemeriksaan tanda-tanda vital ada lima.

Kelima tujuan pemeriksaan tanda-tanda vital itu termasuk mengidentifikasi suhu tubuh, hemodinamik, denyut nadi dan detak jantung, frekuensi pernapasan, dan saturasi oksigen. Hemodinamik itu sendiri merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan volume, jantung, dan pembuluh darah. Hemodinamika erat kaitannya dengan mekanisme sirkulasi darah dalam tubuh (Saputro, 2013).

Seperti pemeriksaan yang dilakukan Mahasiswa Fisioterapi Program Sarjana Universitas Pembangunan Negeri “Veteran” Jakarta saat melaksanakan pemeriksaan tanda tanda vital di salah satu SMA Negeri, yakni SMA Negeri 34 Jakarta. 

Seluruh guru dan karyawan di SMAN 34 Jakarta melakukan berbagai macam tes kesehatan sekaligus diberikan edukasi mengenai pentingnya pemeriksaan tanda-tanda vital rutin untuk mencegah dan mengurangi resiko penyakit degeneratif. Terlebih banyak dari guru dan karyawan di SMAN 34 Jakarta sudah memasuki usia yang rentan akan penyakit degeneratif seperti permasalahan jantung-paru, diabetes, hingga hipertensi

Tidak sedikit guru dan karyawan SMAN 34 Jakarta yang memiliki riwayat penyakit degeneratif dari keluarga nya, kondisi ini dapat memperbesar resiko individu untuk terkena penyakit degeneratif jika pola hidup termasuk pola makan yang dijalani tidak sehat. Hal tersebut dapat diperparah dengan resiko pekerjaan yang berat dan menyebabkan tingkat stress individu meningkat.

Menurut penuturan dari Ibu Fatmawati, salah seorang guru Biologi di SMAN 34 Jakarta, beban kerja guru di zaman sekarang yang membutuhkan keaktifan ekstra memang lebih berat, jika tidak dibawa santai maka guru-guru akan merasakan stress. Sehingga dengan beban kerja yang lebih berat, dibutuhkan manajemen stress yang lebih baik guna mengurangi tingkat stress yang dapat memicu berbagai penyakit degeneratif. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun