Mohon tunggu...
amandajihan
amandajihan Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya mahasiswa yang suka dengan menulis terutama dalam bidang Ilmu Pemerintahan yang merupakan prodi di perkuliahan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kerangka Konseptual Pembangunan Kesejahteraan Publik yang Inklusif di Kabupaten Cianjur

26 Januari 2025   12:16 Diperbarui: 26 Januari 2025   12:16 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Amanda Jihan Saniyyah
Dosen Pengampu: Risyah Aprimayanti S.I.P., M.S.I.

Mata Kuliah: Pembangunan dan Kesejahteraan Publik

Prodi: Ilmu Pemerintahan 

Kabupaten Cianjur, dengan beragam potensi dan tantangannya, membutuhkan kerangka konseptual pembangunan kesejahteraan publik yang inklusif untuk memastikan kemajuan yang merata dan berkelanjutan bagi seluruh warganya.  Bencana alam, seperti gempa bumi yang terjadi baru-baru ini, semakin menggarisbawahi pentingnya membangun sistem yang tangguh dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat yang beragam.  Kerangka ini tidak hanya berfokus pada pemulihan pasca-bencana, tetapi juga pada pembangunan jangka panjang yang memastikan tidak ada warga yang tertinggal.  

Konsep pembangunan kesejahteraan publik yang inklusif didasarkan pada beberapa teori kunci:
 
Teori Keadilan Sosial:  Pembangunan harus didasarkan pada prinsip keadilan sosial, memastikan distribusi sumber daya dan kesempatan yang adil bagi semua lapisan masyarakat, tanpa memandang latar belakang ekonomi, sosial, budaya, agama, atau gender.  Indikator keadilan sosial meliputi akses yang setara terhadap pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan infrastruktur.
Teori Kapasitas:  Pembangunan berkelanjutan membutuhkan peningkatan kapasitas individu, komunitas, dan institusi.  Hal ini meliputi pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan mengatasi tantangan yang ada.  Pemberdayaan masyarakat menjadi kunci dalam pendekatan ini.
Teori Pembangunan Berkelanjutan: Pembangunan harus memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan secara terintegrasi.  Ketiga aspek ini saling berkaitan dan harus dipertimbangkan secara seimbang untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan tidak mengorbankan generasi mendatang.
Teori Good Governance:  Tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat penting untuk pembangunan yang inklusif.  Hal ini meliputi transparansi, akuntabilitas, partisipasi, dan supremasi hukum.  Kepercayaan publik terhadap pemerintah sangat penting untuk keberhasilan pembangunan.
 
Kerangka konseptual pembangunan kesejahteraan publik yang inklusif di Kabupaten Cianjur dapat dijabarkan dalam beberapa dimensi:
 
1. Dimensi Ekonomi:
 
Pertumbuhan ekonomi yang inklusif:  Pembangunan ekonomi harus menciptakan lapangan kerja yang layak dan meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan seperti perempuan, penyandang disabilitas, dan masyarakat miskin. Pengembangan UMKM dan sektor ekonomi kreatif sangat penting dalam hal ini.
Akses terhadap sumber daya ekonomi:  Masyarakat harus memiliki akses yang setara terhadap sumber daya ekonomi, termasuk kredit, teknologi, dan pasar.  Program-program pemberdayaan ekonomi yang tepat sasaran perlu dirancang dan diimplementasikan.
Ketahanan ekonomi:  Penting untuk membangun ketahanan ekonomi masyarakat terhadap guncangan ekonomi dan bencana alam. Hal ini dapat dicapai melalui diversifikasi mata pencaharian, pengembangan sistem jaminan sosial, dan peningkatan akses terhadap asuransi.

2. Dimensi Sosial:
 
Kesehatan:  Peningkatan akses terhadap layanan kesehatan berkualitas, termasuk fasilitas kesehatan dasar, program kesehatan ibu dan anak, dan pengobatan gratis bagi masyarakat miskin.  Pencegahan penyakit dan promosi kesehatan juga menjadi prioritas.
Pendidikan:  Peningkatan akses terhadap pendidikan berkualitas, dari tingkat pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.  Program pendidikan non-formal juga perlu dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat.  Penekanan pada pendidikan inklusif untuk anak-anak berkebutuhan khusus juga sangat penting.
Perlindungan sosial:  Sistem perlindungan sosial yang komprehensif untuk melindungi masyarakat rentan dari kemiskinan, pengangguran, dan bencana alam.  Hal ini meliputi bantuan sosial, jaminan kesehatan, dan jaminan pensiun.
Kesetaraan gender:  Pembangunan yang memperhatikan kesetaraan gender, memastikan perempuan memiliki akses yang setara terhadap pendidikan, pekerjaan, dan sumber daya lainnya.
 
3. Dimensi Lingkungan:
 
Ketahanan lingkungan:  Pembangunan yang berkelanjutan harus memperhatikan aspek lingkungan, termasuk pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, pencegahan bencana alam, dan adaptasi terhadap perubahan iklim di Kabupaten Cianjur.
Konservasi lingkungan:  Pelestarian lingkungan alam dan sumber daya alam untuk memastikan keberlanjutan pembangunan. dengan melakukan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi lingkungan sangat penting.

4. Dimensi Tata Kelola:
 
Good governance:  Tata kelola pemerintahan yang baik, transparan, akuntabel, dan partisipatif.  Partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan sangat penting untuk memastikan pembangunan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Penguatan kelembagaan:  Penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah dan masyarakat sipil untuk mendukung pelaksanaan pembangunan yang efektif dan efisien.
Pemantauan dan evaluasi:  Sistem pemantauan dan evaluasi yang efektif untuk memastikan pembangunan berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuan yang ditetapkan.

Kerangka konseptual pembangunan kesejahteraan publik yang inklusif di Kabupaten Cianjur membutuhkan pendekatan holistik yang mengintegrasikan dimensi ekonomi, sosial, lingkungan, dan tata kelola.  Pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif hanya dapat dicapai melalui kerjasama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.  Penting untuk memastikan bahwa semua warga memiliki akses yang setara terhadap sumber daya dan kesempatan, serta bahwa pembangunan memperhatikan aspek keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan.  Kerangka ini harus terus dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan situasi dan kebutuhan masyarakat Kabupaten Cianjur.  Keberhasilan implementasi kerangka ini akan menentukan masa depan yang lebih baik dan sejahtera bagi seluruh masyarakat Cianjur.
 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun