Mohon tunggu...
Amanda Nasution
Amanda Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer bloger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.linkedin.com/mwlite/me

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Mariposa" - Review

18 Maret 2020   22:52 Diperbarui: 18 Maret 2020   22:51 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu'alaikum. 

Hi Readers.... Mariposa. Film remaja bergenre romantis dikemas dengan manis dan seru. Di film ini ada pesan yang dititipkan tentang pola asuh dan pergaulan antara orang tua dan anaknya dengan membandingkan dua orangtua mengasuh anaknya. Aku pikir sih ini bisa jadi semacam refrensi pola asuh ya. Yang pasti, Mariposa bukan film kaku yang membosankan untuk ditonton.

C E R I T A

OkeZone
OkeZone
Ong bagaimana seorang Acha, yang diperankan oleh Adhisty Zara membuat laki-laki yang disukainya, Iqbal yang diperankan oleh Angga Yunanda, yang terkenal acuh dan dingin di sekolah, bisa membalas perhatian yang diberikan Acha bahkan membalas rasa cinta Acha.

Readers, film ini tidak cuma berisi drama percintaan remaja. Mariposa juga memperlihatkan bagaimana dua remaja yang dididik dengan dua cara yang berbeda dan cara mendidik itu mempengaruhi kehidupan keduanya. 

Acha yang dididik dengan lebih mementingkan keinginannya sebagai anak tumbuh menjadi remaja yang terbiasa mengejar apa yang diingikannya dan berani bertanggungjawab dengan semua langkah yang diambilnya, pastinya dengan kedua orang tuannya yang terus mendampinginya. 

Orang tua Acha yang diperankan oleh Ersha Mayori dan Baim gambaran orang tua yang terbuka sehingga nyaman untuk dijadikan tempat ngobrol bagi Acha, bahkan tentang usaha Acha untuk mendapatkan perhatian Iqbal.

Sementara Iqbal dididik oleh seorang ayah, diperankan oleh Ariyo Wahab, yang berambisi dan menuntut Iqbal untuk terus menjadi yang terbaik. Jelas ya, Readers. Iqbal hidup dalam tekanan ayahnya yang selalu men untutnya memperoleh hasil terbaik didalam setiap mata pelajaran sekolah, terutama dibidang sains. Jelas ini membuat Iqbal menjadi pribadi yang kaku dan tidak bersahabat. Walau pun sains bukan menjadi pilihannya, tapi ayahnya.

Kemasan cerita yang ringan dan menarik membuat film ini nyaman banget ditonton untuk hiburan yang cukup mengedukasi. Semoga ya, yang nonton ga cuma remaja yang kemudian hanya menikmati scene-scene manis Acha dan Iqbal. Karena film ini juga memiliki banyak pesan buat orang tua dan remaja.

SETTING & CAMERA

Mariposa-Gramedia-com
Mariposa-Gramedia-com
Sebagai film remaja, pastilah ya Mariposa banyak ambil seting di sekolah. Di bantu lighting yang mampu memberi kesan manis pada setiap scenenya. Beberapa scene diberi lighting yang cukup dramatis untuk memberikan kesan yang berbeda antara kehidupan Acha dan kehidupan Iqbal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun