Mohon tunggu...
Amanda Fauziah
Amanda Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Hai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jejak Sejarah dan Spiritual di Desa Jatisari

7 April 2024   22:17 Diperbarui: 7 April 2024   22:17 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Jatisari, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menyimpan pesona wisata religi yang sangat sakral. Desa ini terdapat sebuah kompleks makam bersejarah, yaitu Makam Panembahan Mbah Jagopati. Dikenal sebagai seorang tokoh penyebar agama Islam yang dihormati dan dikeramatkan oleh masyarakat setempat.

Konon, desa ini dulunya merupakan hutan belantara jati yang dibuka oleh para leluhur. Nama "Jatisari" sendiri diyakini berasal dari peristiwa pembukaan lahan tersebut, yang menyisakan sari-sari pohon jati. Seiring waktu, datanglah para tokoh ternama seperti Buyut Jum`ah, Mbah Landou, Mbah Sambisari, dan Mbah Jagopati yang menyebarkan ajaran agama di desa ini. Mbah Jagopati, yang bernama asli Syeh Muhammad Mahmudi bin Yusuf merupakan keturunan Sunan Gunung Jati Cirebon. Beliau datang dari Serang Banten dan diyakini pernah menjadi bagian dari pasukan Pangeran Diponegoro dalam perang Jawa. Setelah Pangeran Diponegoro tertangkap, Mbah Jagopati memilih Desa Jatisari untuk menyebarkan ajaran Islam.

Memasuki gapura kompleks makam, pengunjung akan disuguhkan pemandangan sawah yang luas dan pepohonan kelapa yang menjulang tinggi. Jalan yang dilalui cukup bagus meskipun ada beberapa bagian yang masih berupa tanah.

Setibanya di kompleks makam, pengunjung akan disambut dengan arsitektur kuno yang menawan. Tiga lapis tembok mengelilingi makam utama, dengan penerangan yang memadai dan berbagai fasilitas untuk kenyamanan para peziarah. Suasana hening dan teduh menyelimuti area makam, menghadirkan atmosfer spiritual yang khusyuk.

Kompleks makam dilengkapi dengan sebuah masjid berarsitektur limasan bertingkat dan pendopo yang luas. Di sebelah selatan terdapat sumur tua dan bangunan lawas yang difungsikan sebagai kantor juru kunci dan tempat parkir motor. Bagi para peziarah yang ingin berlama-lama, tersedia beberapa warung makan dan toko souvenir di sekitar kompleks makam. Pengunjung juga dapat menikmati keindahan alam pedesaan yang asri dan menyejukkan mata.

Bagi masyarakat Jawa, ziarah ke makam leluhur merupakan bagian dari tradisi dan upaya mendekatkan diri kepada Tuhan. Di makam Mbah Jagopati, pengunjung dapat memanjatkan doa, membaca ayat suci Al-Quran, dan merenungkan nilai-nilai spiritual yang diajarkan oleh beliau.

Desa Jatisari bukan hanya menawarkan wisata religi, tetapi juga wisata alam pedesaan yang menawan. Pemandangan persawahan yang luas dan suasana pedesaan yang tenang dapat memberikan ketenangan jiwa bagi para pengunjung.

Bagi Anda yang mencari wisata religi yang penuh makna dan suasana pedesaan yang asri, Desa Jatisari adalah pilihan yang tepat. Kunjungi Makam Panembahan Mbah  Jagopati, rasakan kedamaian dan telusuri jejak sejarah dan spiritual yang terukir di desa ini.

Tips Berkunjung:

  • Gunakan pakaian yang sopan dan menutup aurat. 
  • Jagalah ketenangan dan hormati para peziarah yang lain.
  • Bawalah uang receh untuk mengisi kotak amal.
  • Patuhi peraturan dan adat istiadat setempat.

Mari kita jaga dan lestarikan warisan budaya dan spiritual yang berharga ini!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun