Pilkada serentak 27 November 2024 tinggal menghitung hari, cara dan gaya sosialisasi yang khas dilakukan untuk meraih suara pemilih,  berbagai dinamika politik lokal  terjadi pada setiap daerah, salah satunya Kabupaten Mimika.Â
Tiga Pasangan Calon maju dalam kontestasi Pilkada 2024 ini, dalam tulisan ini yang menjadi fokus adalah pasangan nomor urut 2 yaitu Bapak Maximus Tipagau S.E dan Hj.Peggi Patricia Pattipi S.E yang didukung oleh koalisi Tujuh Partai yaitu Golkar,PKB, Perindo, Gerindra, Nasdem, PSI, Hanura.Â
Keduanya merupakan tokoh asli Papua yang memiliki rekam jejak  kontribusi nyata dalam membangun Masyarakat Papua (khususnya Mimika) serta menjadi simbol perubahan pada pilkada kabupaten Mimika 2024.
Rekam Jejak dan Kontribusi Nyata
Menurut Prof.Saiful Mujani  dalam program Bedah Politik Bersama Saiful Mujani dua faktor yang mempengaruhi pemilih dalam menentukan pilihan adalah rekam jejak dan platform kebijakan.Â
Selain itu, menurut KBBI (2016) rekam jejak didefiniskan sebagai catatan kinerja  masa lalu seseorang, organisasi dan sebagainya dengan melakukan pencarian informasi dari rekam jejak dalam membantu kita untuk menentukan sebuah pilihan seperti pada kegiatan Pilkada serentak (Sherly, 2021).Â
Rekam jejak sangat penting dikaji untuk memberikan gambaran apa yang telah dilakukan dalam perjalanan karir seorang kandidat, hal ini dapat  menunjukan kualitas dan integritas seseorang. Dari Rekam jejak Maximus-Peggi pula yang membuat tulisan ini dapat disimak.
Jauh sebelum karir politiknya kekhususnya pilkada kabupaten Mimika saat ini, Bapak Maximus Tipagau merupakan seorang anak asli Papua yang diketahui memiliki kepedulian sosial tinggi pada masyarakat. Berasal dari anak yang tumbuh dalam kondisi kekurangan, membuat Bapak Maximus mengetahui betul  bagaimana sulitnya meningkatkan taraf hidup.Â
Berbekal keberanian dan usaha keras yang ia lakukan, Bapak Maximus berhasil meraih kesempatannya untuk bekerja di Tembagapura dimulai sebagai tukang kebun sampai bekerja di PT.Freeport sebagai Instruktur dan Konselor (Tipagau,2016:337). Penghasilan dan fasilitas yang ia dapatkan dari pekerjaanya belum membuatnya berpuas hati, mengingat sesama masyarakat Papua masih banyak  yang memiliki kesulitan serta pengalam pahit hidup yang ia alami, membuat ia tergerak mendedikasikan diri untuk kesejahteraan masyarakat Papua.
Banyak kontribusi nyata bapak Maximus dalam Upaya Pembangunan Masyarakat Papua, dimulai dari membangun Sekolah dasar pertama di Ugimba dengan dana pribadi (Tipagau,2016:360), kontribusinya semakin meluas setelah mendirikan Yayasan Somatua  bersama orang-orang Papua yang sepemikiran di tahun 2012. Misi utama Yayasan Somatua adalah memberdayakan masyarakat Papua dalam bidang ekonomi, Kesehatan dan Pendidikan (Tipagau,2016:358).Â
Somatua Foundation juga konsisten memberikan pengabdian dan pelayanan ke Masyarakat Papua dalam bidang Pendidikan melalui program-programnya antara lain mendirikan  Taman Baca Kemala Somatua dan Somatua Trainning Center di Timika , serta adanya Beasiswa  Tomawin yang bekerjasama dengan PT.Freeport memberikan bantuan dana Pendidikan siswa dan mahasiswa suku Amungme di Tiga Lembah sekitar Tembagapura.