Mohon tunggu...
Amanda Calista Fillaili
Amanda Calista Fillaili Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Demam Berdarah dan Pencegahannya yang Dimulai dari Diri Sendiri

27 Agustus 2024   10:00 Diperbarui: 27 Agustus 2024   10:22 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Demam berdarah merupakan penyakit menular yang dibawa oleh virus Dengue atau biasa disebut nyamuk Aedes aegypti. DBD disebabkan oleh infeksi virus dengue akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang banyak berkembangbiak di negara tropis dan sub tropis, seperti indonesia. Nyamuk tersebut menularkan dengan cara menggigit kulit manusia secara perlahan hingga tidak sadar sampai menghisap darahnya. Penyakit ini masih menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat di Indonesia, dan tingkat penyebarannya di Indonesia termasuk yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara. Demam berdarah dengue, atau biasa disingkat menjadi DBD, merupakan salah satu penyakit yang harus diwaspadai, karena mampu menyebabkan kematian bagi penderitanya.

Gejala DBD umumnya muncul 4-10 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi dan bisa bervariasi antara individu. Gejala awal meliputi:

  • Demam tinggi mendadak : Biasanya mencapai 39-40°C.
  • Nyeri otot dan sendi: Terutama pada punggung dan anggota tubuh, sering disebut "breakbone fever".
  • Nyeri kepala: Nyeri berat di bagian depan kepala.
  • Nyeri belakang mata: Sensasi nyeri yang khas.
  • Mual dan muntah: Gejala gastrointestinal yang bisa menyertai.
  • Ruam kulit: Kemunculan ruam merah di seluruh tubuh.

Kemenkes RI telah menggencarkan kampanye 3M Plus sebagai langkah pencegahan demam berdarah dengue, yaitu menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali. Menguras berarti membersihkan tempat atau wadah penampungan air, seperti ember, bak mandi, dan tempat air minum. Menutup berarti tidak membiarkan terbuka tempat-tempat penampungan air, seperti kendi, toren air, dan drum. Memanfaatkan kembali berarti menggunakan kembali barang-barang yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk. Selain menjaga kebersihan lingkungan  DBD dapat dicegah dengan mengantisipasi dari diri kita sendiri. 

Hal yang dapat kita lakukan contohnya dengan memasang kelambu ditempat tidur atau di jendela kamar tidur, mengoleskan lotion anti nyamuk sebelum tidur, memakai pakaian tertutup, meningkatkan daya tahan tubuh, serta tidak lupa dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Untuk itu mari kita jaga kebersihan lingkungan dimanapun kita berada demi kenyamanan agar terhindar dari penyakit menular ini. 

Sumber literature : https://ayosehat.kemkes.go.id/cara-mencegah-dbd

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun