Mohon tunggu...
Amanda Berliana
Amanda Berliana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi semester 4

Nice to meet you

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Mudik Lebaran Dilarang Kembali untuk Kesekian Kalinya?

13 Mei 2021   00:43 Diperbarui: 13 Mei 2021   01:14 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bekasi 13 Mei 2021 – sudah hampir 2 tahun ini negara Indonesia masih dibayangi oleh Corona Virus Disease atau Covid-19. Dimana banyak sekali halangan dan terbatasnya ruang gerak kita semua untuk melakukan sesuatu. Tidak terkecuali dengan mudik lebaran, sudah hampir 2 tahun terdapat larangan mudik yang membuat para perindu kampung halaman memutuskan untuk melakukan acara lebaran dengan sanak saudara menggunakan media virtual.

Larangan ini kembali ditetapkan pada surat edaran yang dikeluarkan oleh pemerintah, diikuti dengan adanya titik penyekatan untuk mencegah adanya arus mudik, dimana larangan ini dimulai pada tanggal 6 hingga 17 Mei 2021. Hal ini tentunya menjadi berita yang begitu menyedihkan bagi perantau ibu kota yang merindukan kampung halaman. 

Akan tetapi pemerintah masih memperbolehkan masyarakat mudik dengan maksud jika terdapat kebutuhan yang mendesak seperti berpergian dinas, berita duka, dan lainnya dengan diikuti oleh beberapa ketentuan yang menjadi syarat perjalanan seperti salah satunya ialah melakukan Rapid Test serta memiliki SIKM atau surat izin keluar masuk.

Pencegahan mudik lebaran dilakukan sebagai upaya mencegah terjadi adanya penularan Corona Virus Disease 19 (COVID 19) yang hingga saat ini bahkan seluruh negara tidak terkecuali Indonesia masih berperang dengan adanya virus tersebut. diambil dari berita mengenai mudik dari sumber cnnindonesia.com, bahwa terdapat 4.123 pemudik yang sedang melakukan berpergian terindikasi Positif Covid-19 ketika setelah dilakukan tes acak kepada para pemudik yang kuantintas nya saat itu berjumlah hingga sekitar 6000 orang di pos penyekatan pemudik. 

Hal ini tentunya menjadi suatu yang bukan bersifat remeh, apabila tes antigen random/acak tersebut tidak dilakukan dan para pemudik yang berada dilokasi dapat lolos, maka akan menjadi carrier dan membuka klaster baru di kampung halaman.

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/

Terkait dengan hal tersebut, cara pemerintah dalam melakukan kembali larangan mudik merupakan salah satu cara efektif dalam mencegah adanya penularan virus serta terbuatnya klaster baru. Untuk itu diperlukan kerja sama yang baik dari masyarakat maupun pemerintah dalam menjalani peraturan ini.

Semoga tahun ini merupakan tahun terakhir dengan adanya surat edaran yang berisi larangan untuk Mudik. Agar tahun setelahnya kita semua dapat berkumpul dengan sanak saudara di kampung halaman.

Stay safe untuk semuanya, semoga sehat selalu serta dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun