Mohon tunggu...
Amanda Berliana
Amanda Berliana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi semester 4

Nice to meet you

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Ditemukannya KRI Nanggala-402?

27 April 2021   12:52 Diperbarui: 10 Mei 2021   07:04 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.klikdirektori.com/serpihan-dan-barang-kri-nanggala-402-ditemukan/

BEKASI, 27 April 2021 – Kabar duka datang dari dunia pertahanan Republik Indonesia tepatnya pada tanggal 21 April 2021 di perairan utara Bali. Kapal Republik Indonesia (KRI) Nanggala 402 dikabarkan hilang kontak saat setelah mengikuti latihan penembakan torpedo di perairan Bali.

Dalam kasus yang ada, KRI NANGGALA 402 hilang kontak komunikasi setelah melakukan latihan penembakan torpedo, dilansir dari beberapa media seperti salah satunya yaitu detik.news menurut pakar kapal selam Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Wisnu Wardana terkait dengan tenggelamnya KRI NANGGALA 402 merupakan salah satu masalah teknis yang terjadi akibat proses penutupan pintu, akan tetapi secara bersamaan, dilansir dari berita kompas.com, TNI AL meyakini bahwa penyebab KRI NANGGALA 402 bukan dikarenakan human error atau kesalahan manusia.

Setelah pencarian selama 72 jam serta segala upaya yang telah dilakukan oleh TNI, KRI NANGGALA 402 dinyatakan tenggelam (subsunk) dengan 53 awak buah kapal, hal ini diperkuat dengan pengakuan mengenai ketersediaan oksigen yang hanya dapat bertahan selama 72 jam. KRI NANGGALA-402 ditemukan oleh Remote Operated Vehicle (ROV) milik kapal MV Swift Rescue  pada kedalaman 800 Meter serta ditemukan dalam keadaan terpecah menjadi 3 bagian.

Sumber; https://nasional.tempo.co/read/1456292/begini-kronologi-kri-nanggala-402-ditemukan-kapal-mv-swift-milik-singapura/full&view=ok

Menurut Opini saya, Risiko ini merupakan termasuk risiko yang Sangat Berat, pencarian Kapal Republik Indonesia (KRI) NANGGALA 402 dibutuhkan bantuan dari berbagai pihak termasuk bantuan dari Asing dikarenakan terdapat risiko yang sangat besar jika dipaksa untuk melakukan penyelaman dengan kapal selam yang tidak dapat melakukan penyelaman dengan kedalaman >500 meter. Juga terdapat risiko tekanan air apabila dilakukan pencarian dengan cara ikut melakukan penyelaman, dengan kedalaman sekitar kurang lebih 800 Meter merupakan diluar batas kemampuan untuk kapal selam melakukan penyelaman, kemampuan dalam melakukan penyelaman maksimal 500 meter dikarenakan semakin dalam kapal menyelam maka semakin tinggi tekanan air.

Risiko tersebut memiliki dampak yang besar terhadap dampak sosial, dikarenakan dampak tersebut membuat asing turut serta membantu dalam melakukan peliputan tenggelamnya KRI NANGGALA 402 serta dilakukannya pencarian bersama beberapa awak kapal, beberapa negara turut menawarkan untuk membantu pencarian KRI NANGGALA 402 diantaran nya ada negara tetangga seperti Australia, Singapura, Malaysia. 

Dalam hal ini, menurut saya dalam menanggulangi risiko, dengan adanya berita-berita yang sudah ada, agar kedepannya diadakan pelatihan lebih dalam melakukan K3 (Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan), hal tersebut akan dapat setidaknya mencegah risiko apabila kapal selam sudah teridentifikasi akan tenggelam, akan tetapi anak buah kapal atau pelaut masih dapat menyelamatkan diri.

Deep Condolences to All the KRI 402 crews, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta All the KRI 402 crews ditempatkan terbaik disisi Tuhan Yang Maha Esa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun