Mohon tunggu...
Amanda Sifa Aulia
Amanda Sifa Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang

Jurusan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Sastra Mimetik pada Cerpen Aku, Dia dan Mereka Karya Putu Ayub

1 Juli 2024   22:20 Diperbarui: 1 Juli 2024   23:11 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kritik sastra mimetik adalah kritik yang berfokus pada kemiripan antara karya sastra dengan dunia nyata. Pendekatan ini menekankan pentingnya karya sastra untuk mencerminkan realitas dan menggambarkan kehidupan manusia secara akurat.

Hubungan Pertemanan dalam Kumpulan Cerpen Aku, Dia dan Mereka karya Putu Ayub dkk yang berjudul "Ketika Aku dan Kamu Menjadi Kita"
Hubungan Pertemanan dalam Cerpen yang berjudul Ketika Aku dan Kamu Menjadi Kita mengandung konflik dalam sebuah pertemanan, dimana seorang Anak yang bernama Kilaa sering diejek dan tidak dihargai oleh teman sekelasnya. Konflik ini diawali oleh Anak yang bernama Joko, Lita, dan Bani yang tidak menghargai atau menghormati sebuah perbedaan Agama dan Mengejek karena Kilaa sulit untuk bergaul dalam Lingkungan sekolahnya.
"Iya Bu ada, tapi saya jera dengan ledekan-ledekan seperti itu. Ada beberapa yang membuat saya jadi malas. Pertama, ada Joko yang suka menganggap dirinya paling benar Bu, dia kayanya benci Bu sama saya. Setiap saya ajak bicara dia selalu tertawa dan tidak menganggap saya. Kedua, Lita dia terkadang baik sekali tapi dia tiba-tiba berubah judes kalau sudah bergabung dengan teman-temannya. Yang terakhir ada Bani yang suka menyontek sama saya Bu. Tapi dia tidak pernah bilang terima kasih sama saya Bu,"

Dalam kutipan cerpen tersebut menjelaskan bahwa tokoh Kilaa yang merasa tidak dihargai dan diejek oleh perilaku teman-temannya. Kilaa merasa bahwa Joko merasa dirinya paling benar, dan setiap kali diajak bicara oleh Kilaa, Joko tidak menghargainya dan tertawa-tawa tidak jelas. Jika Lita bersikap manis namun bisa berubah menjadi judes ketika bersama teman-temannya, dan Bani sering menyontek tanpa pernah mengucapkan terima kasih. Semua ini membuat orang yang mengucapkannya merasa malas dan tidak nyaman dalam interaksi dengan teman-temannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun