Bima menggambarkan tokoh manusia yang suci, bersih, jujur berwatak ksatria. Tidak pernah ingkar pada janji, ia juga patuh pada hukum. Kisahnya Bima berguru dengan pendeta Dorna, atau kumbayana. Bima Diperintahkan mencari air suci perwitasari di laut. Tujuan dorna bukan untuk mengajarkan ilmu tetapi niatnya untuk membunuh bima atas perintah raja hastinapura yaitu prabu duryudana.
Karena bima diingatkan oleh saudara-saudaranya supaya tidak mau mencari air itu, karena air suci itu tidak ada. Tetapi karena bima sebagai murid yang setia dan patuh serta berwatak ksatria dia tidak akan ingkar janji untuk berguru. Kemudian bima melaksanakan tugasnya untuk ke laut selatan yaitu mencari air suci. Alhasil bima menceburkan ke laut selatan dengan keyakinan dirinya akan memperoleh hasil tersebut dan akhirnya mendapatkan air itu atas petunjuk sanghiyang dewa ruci.
Bahwa air itu memang tidak ada tapi adanya didalam tubuh bima sendiri yaitu apabila bima mengintropeksi diri (mengaca). Manusia itu terdiri dari 4 zat yaitu merah, putih, hitam, dan kuning itu semua ada didalam diri sendiri. Apabila bima sudah bisa menguasai semua warna itu, maka bima bisa mengerti akan diri sendiri bahwa kalau kita mau dihargai orang kita harus menghargai diri sendiri. Akhirnya bima mendapatkan air suci itu yg digambarkan 4 warna itu.
Kesimpulannya : bahwa manusia digambarkan oleh tokoh bima, kalau kita mau menjadi ksatria yang baik dan jujur harus patuhilah perintah yg ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H