stunting pada anak-anak.
Program KKN-T Inovasi IPB 2024, yang digagas oleh kelompok PURWAKARTAKAB01, merupakan upaya sistematis untuk mensosialisasikan pencegahan stunting melalui edukasi yang dimulai sejak awal kehamilan. Fenomena kekurangan energi kronis (KEK) dan anemia pada ibu hamil di Indonesia menjadi latar belakang yang krusial, karena keduanya memiliki keterkaitan yang signifikan dengan risiko kelahiran bayi berat badan rendah (BBLR) dan masalahIndonesia sebagai negara yang ambisius dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045, masih menghadapi tantangan besar terkait dengan gizi. Data menunjukkan bahwa lebih dari 20 juta bayi di seluruh dunia, yang sekitar 15,5% dari semua kelahiran, lahir dengan BBLR, dan 95% dari kasus ini terjadi di negara-negara berkembang. Laporan Riskesdas pada tahun 2010 mencatat bahwa prevalensi BBLR di Indonesia mencapai 11,5%.
Oleh karena itu, penyuluhan ini bukan hanya menjadi kegiatan edukatif biasa, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam upaya besar untuk mencapai target gizi yang lebih baik dan mempersiapkan generasi masa depan yang lebih sehat dan kuat.
Penyuluhan dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Juli 2024, mulai pukul 08.30 hingga 11.00 WIB di Kantor Kelurahan Sindangkasih, Kabupaten Purwakarta. Acara dihadiri oleh ibu hamil dari berbagai RT dan RW di Kelurahan Sindangkasih, dengan materi disampaikan oleh Ibu Ririn Sri Ariyani Sugiono, AMG, seorang Ahli Gizi dari UPTD Puskesmas Purwakarta.
Dalam sesi penyuluhan, ditekankan bahwa asupan gizi seimbang pada ibu hamil sangat penting untuk kesehatan ibu selama kehamilan, kelancaran proses persalinan, dan perkembangan optimal anak setelah lahir. Peserta diingatkan bahwa makanan ibu hamil harus seimbang, beragam, dan dalam porsi cukup, tanpa ada pantangan makanan tertentu. Narasumber juga menyoroti pentingnya memantau kadar hemoglobin, serta kecukupan vitamin dan mineral seperti kalsium, zat besi, dan asam folat untuk mencegah anemia yang dapat berdampak pada BBLR dan stunting pada anak.
Dalam sesi tanya jawab, para ibu hamil menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mencari informasi mengenai gizi selama kehamilan. Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas peserta puas dengan penyuluhan yang diselenggarakan oleh kelompok KKN ini, serta mereka berharap adanya kegiatan serupa di masa mendatang.
Secara keseluruhan, kegiatan penyuluhan ini berhasil menyampaikan pesan-pesan kunci mengenai pencegahan stunting pada ibu hamil melalui edukasi gizi yang sistematis dan terarah. Kesimpulan ini mencerminkan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang selama masa kehamilan guna mendukung pertumbuhan anak yang optimal.
Disarankan untuk melanjutkan dan memperluas program penyuluhan seperti ini ke wilayah-wilayah lain, serta melibatkan lebih banyak ahli gizi dan praktisi kesehatan untuk mencakup lebih banyak ibu hamil di Kabupaten Purwakarta.
Referensi :Â
Sutrio, S., Mulyani, R., & Lupiana, M. (2021). Pelatihan Kader Pendamping Gizi bagi Ibu Hamil KEK dan Anemia dengan Model Paket Pendampingan Gizi. Al-Mu'awanah, 2(1), 17-23. Â http://dx.doi.org/10.24042/almuawanah.v2i1.8900Â