Sekarang kita berada di Era Society 5.0, era ini memiliki konsep yang memungkinkan manusia menggunakan pengetahuan berbasis teknologi modern untuk memenuhi kebutuhan sekaligus memudahkan kehidupannya, tidak terkecuali dalam hal bertransaksi. Banyak masyarakat yang sudah membiasakan diri dengan keuangan digital, namun apa sih keuangan digital itu?
Keuangan digital adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan dampak teknologi baru pada industri jasa keuangan. Keuangan digital mencakup berbagai produk, aplikasi, proses, dan model bisnis yang telah mengubah cara tradisional dalam menyediakan layanan perbankan dan keuangan. Keuangan digital kerap dikenal dengan sebutan E-Wallet.
E-Wallet adalah dompet digital yang bisa gunakan menyimpan uang secara online. Melalui E-Wallet, juga dapat dilakukan berbagai transaksi keuangan. Misalnya, membayar tagihan listrik, membeli pulsa, hingga berlangganan suatu layanan. Penggunaan E-Wallet sudah menjadi hal yang umum di masa sekarang, beberapa contoh E-Wallet yang populer di kalangan masyarakat yaitu OVO, Dana, Shopeepay, Gopay, dan lain sebagainya. Tidak peduli muda ataupun tua, semua kalangan sukses menjadi target sasaran penggunaan E-Wallet. Kebijakan Cashless sering dijumpai dalam pusat perbelanjaan maupun Coffee Shop.
Layanan E-Wallet banyak digandrungi masyarakat karena selain memudahkan, banyak promo dan cashback yang disediakan apabila melakukan pembayaran secara online. E-Wallet juga menjadi hal yang wajib pada beberapa toko karena dapat menghindari penggunaan uang palsu.
Namun dengan segudang manfaat E-Wallet itu, tentunya dampak negatif juga dapat terjadi. Oleh karena itu pentingnya Literasi Keuangan Digital dalam penggunaan E-Wallet untuk menghindari hal-hal yang merugikan bagi diri sendiri maupun orang lain.
Apa itu Literasi Keuangan Digital? Literasi keuangan digital mengacu pada kemampuan untuk memahami dan menggunakan alat-alat digital serta platform elektronik untuk mengelola keuangan pribadi dengan bijak, ini juga mencakup pada penggunaan E-Wallet. Literasi keuangan digital merupakan sebuah pengetahuan atau wawasan terkait kegiatan pelayanan keuangan atau metode pembayaran yang memanfaatkan teknologi yang dilakukan secara digital.
Literasi keuangan digital perlu dipelajari semua pengguna untuk mencegah dampak negatifnya, beberapa contoh dampak negatif dalam bertransaksi menggunakan E-Wallet diantaranya membuat perilaku konsumtif meningkat.
Tak heran, akses E-Wallet yang sangat mudah membuat masyarakat dengan gampangnya membeli sesuatu. Bahkan hal yang mungkin tidak sangat diperlukan, apalagi jika barang tersebut sedang diskon dan E-Wallet memberikan cashback. Jika pengguna tidak dapat mengendalikan diri, penggunaan dompet digital dapat mendorong mereka untuk melakukan pembelian lebih sering dan menghabiskan uang lebih dari sebelumnya.
Selain itu, resiko kehilangan perangkat juga dapat menghantui penggunanya. Ketika perangkat yang digunakan untuk mengakses dompet digital hilang, rusak, atau dicuri, pengguna dapat mengalami kesulitan dalam mengakses saldo atau informasi pembayaran mereka. Selain itu, jika pengguna tidak mencadangkan data mereka secara teratur, kehilangan perangkat dapat menyebabkan kehilangan permanen data dan akses ke akun dompet digital.
Kesimpulannya, penggunaan E-Wallet dalam kehidupan sehari-hari ini memang sangat membantu, karena selain memudahkan, penggunaan E-Wallet juga dapat memberikan keuntungan. Namun, bijaklah dalam bertransaksi dengan mempelajari mengenai keuangan digital terlebih dahulu sebelum menggunakannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H