Mohon tunggu...
Amanda Alya Destina
Amanda Alya Destina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seorang mahasiswa di Universitas Sebelas Maret.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Game Online terhadap Tumbuh Kembang Anak

7 Mei 2024   21:37 Diperbarui: 7 Mei 2024   21:37 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada era digital seperti saat sekarang ini, perkembangan teknologi semakin maju dan berkembang dengan sangat pesat. Kemajuan ini tentunya tidak dapat dihindari, terutama teknologi informasi. Dengan adanya teknologi, maka akan menghasilkan produk inovasi baru yang dapat memudahkan dan membantu kita dalam beraktivitas. Produk-produk tersebut seperti internet dan gadget yang berupa handphone, tablet, dan laptop. Salah satu teknologi informasi yang memiliki pengaruh besar yaitu gadget. Tidak dapat dipungkiri, hampir sebagian besar masyarakat memiliki teknologi informasi tersebut. Gadget menyediakan banyak sekali hiburan yang ditawarkan, misalnya seperti game online.

Pada zaman dahulu, game online hanya dapat dimainkan dengan menggunakan komputer saja. Namun, saat ini game online dapat dengan mudah dijumpai dan diakses menggunakan handphone. Kini, asalkan jaringan internet memadai, game online dapat dengan mudah diakses dimana pun dan kapan pun. Akan tetapi, ada juga yang menghabiskan waktunya berjam-jam, bahkan sampai tidak tidur untuk bermain game online. Perkembangan teknologi berupa game online tentunya sangat berpengaruh dalam kehidupan di masyarakat, khususnya bagi kalangan anak sekolah. Bagi seorang pelajar bermain game online merupakan suatu hal yang sangat seru dan menyenangkan. Tidak dapat disangkal bahwa bermain game online memiliki manfaat apabila dimainkan dalam waktu yang sewajarnya, seperti dapat meningkatkan keterampilan otak, melatih kreativitas, dan mengurangi stress. Akan tetapi, jika sudah ketergantungan dan kecanduan terhadap game online maka tentunya akan berdampak buruk dan berpengaruh dalam segala aspek kehidupan.

Kecanduan game online merupakan pola sikap yang sangat terobsesi terhadap game online. Hal ini menyebabkan perilaku yang tidak terkontrol dan membuat mereka kehilangan kendali sehingga menggunakan game sebagai hobi yang terus-menerus. Padahal, tentu perilaku ini sangat merugikan diri sendiri. Menurut penelitian, lebih dari 19 persen anak dan remaja Indonesia mengalami kecanduan game online. Hal ini tentunya menjadi satu permasalahan yang serius. Dampak buruk dari game online tentunya lebih banyak daripada manfaatnya. Konsumsi game online yang berlebihan tidak hanya memengaruhi prestasi akademis, tetapi juga pada perkembangan sosial dan emosional anak.

Kecanduan bermain game online akan menyita banyak waktu yang dapat membuat anak menjadi malas melakukan aktivitas lain serta melupakan semua hal yang lebih penting termasuk tanggung jawab dan tugasnya sebagai pelajar, seperti belajar. Mereka menghabiskan waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar. Anak yang kecanduan lebih banyak memikirkan permainan sehingga kemampuannya untuk fokus belajar pun terganggu. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya konsentrasi belajar dan prestasi akademik anak.

Bermain game online terlalu lama juga dapat mengganggu kesehatan mata. Anak-anak seringkali menatap layar gadget yang digunakan untuk bermain game online dengan jarak yang terlalu dekat dengan mata. Hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada mata, seperti mata lelah, mata kering, hingga rabun mata. Cahaya gadget yang diterima oleh mata menyebabkan mata lebih mudah terasa pegal, merah, perih, penglihatan buram, dan kabur. Apabila pada dasarnya telah mempunyai masalah dengan mata, kondisi ini mungkin bisa terasa lebih parah, seperti infeksi, peradangan, dan sebagainya.

Kurangnya istirahat akibat stres dan tidak dapat mengendalikan emosi berlebihan saat kalah bermain game online juga bisa menyebabkan penyakit mental. Pada tahun 2018, WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia PBB telah resmi mengklasifikasikan kecanduan game atau game disorder ke dalam edisi terbaru International Statistical Classification of Diseases (ICD) sebagai gangguan mental. Para ahli di WHO menggambarkan hal ini sebagai pola perilaku bermain game yang terus-menerus atau berulang dan cukup parah sehingga memprioritaskan game online dibandingkan dengan kepentingan hidup lainnya. Faktanya, beberapa negara telah mengakui kecanduan game online sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama.

Permasalahan kecanduan game online terhadap anak merupakan suatu hal yang tidak sepele. Oleh karena itu, peran penting orang tua sangat diperlukan. Orang tua harus selalu mengawasi, memantau, dan membatasi anak dalam mengakses game online. Hal ini dapat dilakukan dengan membatasi akses ke perangkat game serta memberi batasan waktu anak bermain game, seperti tidak boleh lebih dari 2 jam dalam sehari. Selain itu, orang tua juga dapat memberikan pengertian mengenai dampak kecanduan game online kepada anak. Ini dimaksudkan untuk mencegah dan mengurangi dampak yang ditimbulkan dari kecanduan game online.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun