Iklan saat ini merupakan satu hal yang tak bisa kita hindari dalam kehidupan kita. Periklanan sendiri sudah merupakan satu kegiatan yang tak bisa dihindari oleh setiap orang yang ingin menawarkan sesuatu, baik barang maupun jasa. Dunn dan Barban (1978) menuliskan, bahwa iklan merupakan bentuk kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan lewat media dengan membaya ruang yang dipakainya untuk menyampaikan pesan yang bersifat membujuk (persuasive) kepada konsumen, oleh perusahaan, lebaga non-komersial, maupun pribadi yang berkepentingan (Widyatama, 2007). Saat ini perkembangan iklan sudahlah sangat pesat, mulai dari iklan dalam bentuk media cetak sampai dalam bentuk media elektronik. Manfaat terbesar dari iklan adalah untuk membawa pesan yang ingin disampaikan oleh produsen kepada khalayak ramai yang keberadaannya berguna untuk menghubungaan produsen dengan konsumennya.
Seiring perkembangan teknologi, media promosi semakin bertambah salah satunya melalui media internet. Sudah bukan zamannya lagi kini pebisis harus melakukan promosi dengan metode konvensional dengan melalui media cetak seperti, koran dan majalah atau media elektronik seperti radio, televisi. Hal yang demikian ini terjadi karena telah hadirnya pilihan dan alternatif baru dalam kegiatan promosi bisnis para pengusaha yang sangat berpotensi besar mencapai konversi. Pilihan dan alternatif yang dimaksud adalah media online berupa website atau sosial media. Media online yang memanfaatkan jaringan internet sekarang memang sudah bukan sesuatu yang asing lagi bagi para pebisnis. Dengan kemudahan, efisiensi dan efektivitas yang ditawarkannya, media online menjadi pusat perhatian banyak orang. Media ini juga menjadi salah satu bidang pemasaran yang menunjang tingkat penjualan meningkat melalui pengiklanan. Mengiklankan produk pada era digital seperti ini jauh lebih mudah dan lebih murah, seiring dengan perkembangan zaman dimana masyarakat menggunakan media sosial sebagai sumber informasi karena sifatnya yang mudah dan cepat. Hal ini yang mendasari banyak pemilik usaha memasarkan produknya lewat media sosial.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk memilih judul artikel tentang "Periklanan Kreatif dalam Media Alternatif".
METODE PENELITIAN
Metode yang dipakai oleh penulis dalam penulisan jurnal ini adalah metode deskriptif kualitatif. Arikunto (1990) berpendapat mengenai penelitian kualitatif bahwa metode ini bukan disajikan melalui numerical data melainkan dijabarkan secara deskriptif.
PEMBAHASAN
Iklan menurut Berkhouver adalah setiap pernyataan yang secara sadar ditujukan kepada publik dalam bentuk apa pun, yang dilakukan peserta lalu lintas perniagaan untuk memperbesar penjualan barang-barang dan jasa.
Di Indonesia sendiri, istilah iklan dipopulerkan untuk menggantikan istilah advertentie (bahasa Belanda) dan advertising (bahasa Inggris) (Kasiyan, 2008). Menurut (Thomas M. Garret SJ, dalam Kasiyan, 2008) menyatakan bahwa, iklan adalah ajakan penyampaian pesan-pesan visual atau oral kepada para calon konsumen, dengan bertujuan memberitahukan atau memengaruhi mereka untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan, atau untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi terhadap ide-ide, institusi-institusi atau pribadi-pribadi yang terlibat dalam iklan tersebut.
Sebuah iklan yang efektif tidak hanya mencakup kandungan informatif atas barang yang ditawarkan saja, melainkan suatu pesan yang dapat menarik perhatian pemirsa (Wahyu, 2010). Dalam penelitiannya Puspitasari (2009) mengungkapkan bahwa pesan yang dikemas dengan menarik akan lebih efektif untuk membuat konsumen melakukan keputusan pembelian. Untuk mencapai terciptanya sebuah iklan yang menarik, perlu dipikirkan beberapa ide unik atau kreatif agar iklan tersebut tidak terkesan datar atau bahkan meniru iklan produk lain.
Iklan yang kreatif adalah iklan yang dapat membedakan dirinya dari iklan-iklan massa yang sedang-sedang saja, iklan yang tidak biasa dan berbeda. Iklan yang sama dengan sebagian besar iklan lainnya tidak akan mampu menerobos kerumunan iklan kompetitif dan tidak akan dapat menarik perhatian konsumen Shimp (2003). klan yang kreatif akan menarik perhatian orang yang melihatnya. Iklan yang kreatif adalah iklan yang dianggap original atau asli tidak meniru orang lain, iklan yang mencengangkan, tidak terduga, tidak disangka-sangka, penuh arti dan mempengaruhi emosi. Iklan yang kreatif membuat audience memperhatikan iklan tersebut hingga detail dan rinci. Pendapat lain mengenai iklan yang kreatif adalah iklan yang bisa membedakan dirinya dari iklan-iklan massa yang sedang-sedang saja; iklan yang tidak biasa dan berbeda (Rahmadawita dkk, 2014).
Iklan memiliki enam prinsip dasar, yaitu : 1) ada pesan tertentu, 2) dilakukan komunikator, 3) dilakukan secara non-personal, 4) disampaikan untuk khalayak tertentu, 5) dilakukan dengan cara membayar, 6) mengharapkan dampak tertentu dari penyampaian pesan yang dilakukan. (Widyatama, 2007).