Mohon tunggu...
Jesica Felicia Amanda
Jesica Felicia Amanda Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Saya adalah seorang mahasiswa di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Seorang mahasiswa psikologi di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemikiran Auguste Comte dalam Kehidupan Nyata

7 Januari 2024   10:14 Diperbarui: 7 Januari 2024   10:21 1737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.gramedia.com/literasi/teori-auguste-comte/

Auguste Comte, seorang filsuf Prancis abad ke-19, dikenal sebagai bapak positivisme dan salah satu pencetus teori sosiologi pertama di dunia. Pemikirannya memiliki relevansi yang kuat dengan kehidupan nyata dan isu-isu sosial. Beberapa aspek pemikirannya yang dapat diterapkan dalam konteks ini antara lain:

1. Positivisme: Comte menekankan pentingnya metode ilmiah dalam memahami dunia. Penerapan positivisme dalam kehidupan nyata dapat dilihat dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk ilmu sosial dan sains. Misalnya, penggunaan metode ilmiah dalam penelitian-penelitian sosial untuk memahami dan mengatasi berbagai isu sosial seperti kemiskinan, ketimpangan, dan perubahan sosial

2. Sosiologi: Comte membagi sosiologi menjadi dua bagian, yaitu statika sosial dan dinamika sosial. Konsep ini dapat diterapkan dalam menganalisis struktur masyarakat (statika sosial) dan perubahan sosial (dinamika sosial) dalam kehidupan nyata. Contohnya, dalam memahami perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat akibat globalisasi, teknologi, atau perubahan budaya

3. Hukum Tiga Tahap: Salah satu kontribusi besar Comte terhadap sosiologi adalah teori hukum tiga tahap, yang menjelaskan perkembangan masyarakat dari tahap teologis, metafisika, hingga positif. Penerapan konsep ini dapat membantu dalam memahami evolusi sosial dan perubahan pola pikir masyarakat seiring waktu

Pemikiran-pemikiran Comte memiliki dampak yang luas dalam berbagai aspek kehidupan nyata dan isu-isu sosial, serta tetap menjadi bahan kajian yang relevan dalam ilmu sosial hingga saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun