Mohon tunggu...
Amanda Adelia
Amanda Adelia Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa Desain Interior Universitas Kristen Petra

SBY. ID

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Safety First, Instagramable Second di Era New Normal

9 November 2020   19:09 Diperbarui: 9 November 2020   19:20 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( sumber : classicceramics.com.au )

( sumber : thelmagazine.com )
( sumber : thelmagazine.com )

Penggunaan HPL sudah lama dikenal oleh masyarakat luas, penggunaannya di ruang publik dan hunian pun juga sudah banyak. HPL sendiri merupakan pilihan sempurna untuk pelapis perabot anda di era new normal ini, selain harganya yang ekonomis, pengaplikasiannya yang mudah, dan ketahanannnya dengan disenfektan, HPL juga bersifat water-resistant. 

Di era new normal ini sifat water-resistant pada material perabot merupakan hal yang penting, karena material ini mencegah tumbuhnya kelembapan pada permukaan mereka, sedangkan Covid-19 membutuhkan kelembapan untuk hidup dan berkembang.

  • Pelapis Kain

( sumber : theshadestore.com )
( sumber : theshadestore.com )

Kain merupakan hal yang sering kali kita temui pada ruang interior, baik sebagai tirai, ataupun sebagai pelapis dudukan anda. Material ini tidak bisa kita hindari terutama di area publik seperti kafe dan restoran yang menggunakan pelapis kain pada kursi dan sofa mereka.

Crypton Fabric merupakan inovasi baru dari Michigan yang merupakan satu-satunya kain pelapis interior yang telah disetujui oleh EPA untuk didisinfek. Selain itu produk ini juga memiliki banyak kelebihan lain seperti sifat oil dan water resistant, eco-friendly, child and pet friendly, odor free, dan lain-lain. Walaupun berasal dari Amerika, produk ini bisa anda dapatkan di Indonesia melalui idefabrics.com.

Alternatif lain yang lebih ekonomis adalah dengan menggunakan kain pelapis yang bukan terbuat dari serat alami, seperti polyester, nilon, dan acrylic. 

Hal ini dikarenakan sifat serat alami yang tidak bisa melalui proses pembersihan terus menerus, selain itu bahan kimia yang terdapat di disenfektan akan dengan mudah merusak kain-kain tersebut.

  • Pegangan Pintu

( sumber : schoolhouse.com )
( sumber : schoolhouse.com )

Perkembangan teknologi touch-less seperti pada lift dan tiket masuk mall telah banyak membantu mengurangi tingkat berbagi sentuhan di area publik, tetapi tidak bisa kita pungkiri masih banyak penggunaan pintu manual yang harus kita dorong ataupun tarik, seperti pintu masuk mall dari parkiran, pintu masuk kafe, dan banyak lainnya. 

Hal ini tidak bisa kita hindari, dan sering kali sekarang masyarakat membuka pintu dengan mendorong daun pintu bukan menggunakan pegangannya. Tidak sadarkah anda bahwa semua orang menggunakan teknik ini? Dengan arti setiap orang tetap berbagi sentuhan, bukan pada pegangan pintu, tetapi pada daun pintu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun