Mohon tunggu...
Amanda Fathin Nabiila
Amanda Fathin Nabiila Mohon Tunggu... Mahasiswa - @amandanabiila

A well-educated mind will always have more questions than answers -Helen Keller

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) oleh Mahasiswa KKN-T IPB University di Desa Randobawagirang

27 Juli 2022   18:37 Diperbarui: 27 Juli 2022   18:39 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyampaian materi oleh Yoga Cipta (Dokpri)

(8/7/2022) Mahasiswa KKN-T IPB University Randobawagirang, Yoga Cipta, memberikan penyuluhan mengenai virus yang tengah beredar di ranah peternakan, khususnya hewan ternak. Virus ini dinamakan sebagai Penyakit Mulut dan Kuku atau yang disingkat dengan PMK. Penyakit mulut dan kuku (PMK) ini adalah penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular. Penyakit ini menyerang semua hewan berkuku belah/genap, seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba termasuk juga hewan liar seperti gajah, rusa dan sebagainya. Dikatakan demikian, karena virus ini memiliki gejala fisik pada bagian mulut dan kuku pada hewan ternak, yaitu luka pada kuku dan kuku lepas, serta luka pada lidah dan daerah bibir. 

Untuk pencegahan dan pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan cara desinfeksi peralatan dan baju dengan air deterjen, dan untuk pengobatan dilakukan dengan cara pemberian larutan soda abu pada luka di mulut maupun di kuku.

Bersamaan dengan momen Hari Raya Qurban, maka sosialisasi ini diberi judul "Qurban di tengah Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Ternak". Yoga Cipta mengatakan, saat sosialisasi bahwa, "Hewan ternak yang terkena PMK masih aman untuk dikonsumsi, karena virus PMK tidak menular ke manusia" (8/7/2022). 

Saudara Yoga Cipta menambahkan, "tata cara penanganan qurban yang terjangkit PMK adalah untuk daging disimpan di kulkas non freezer paling tidak 24 jam, lalu disimpan ke dalam freezer. Untuk jeroan sendiri direbus dalam air mendidih terlebih dahulu sebelum disimpan pada kulkas atau sebelum diolah".

Walaupun saat sosialisasi jumlah peternak Randobawagirang yang hadir sedikit, namun materi yang disampaikan diharapkan dapat bermanfaat untuk pelaksanaan qurban di hari raya qurban.

Semoga Bermanfaat :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun