Mohon tunggu...
poncowae lou
poncowae lou Mohon Tunggu... -

Aku hanyalah seorang pengelana kata-kata. disetiap persinggahanku kuingin menikmati kebesaran-Nya dan setiap langkah inginku bermanfaat bagi orang banyak.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jam Pasir

16 Juli 2011   06:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:38 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jam pasir : Jodhi Yudono 1/ Sebentaran sudah jelang mengapa masih membatu? Esok pun kau anggap sama 2/ Mendung yang menggelayut tak lebih tarian angsa disaat cahya menyapa kuda sembrani tebarkan salju bidadara riang kuncup kembang liar mekar taburkan senyum Tetap saja kau berkutat di kotak lacimu 3/ Embun membasah di pelataran langkah menjala sawah tembang ani-ani kerbau bajak tanah berkerak harap tetap ada Sedang kau masih menghitung tindak 4/ Siang yang terik jengah Kau lumuri tubuh dengan liurmu 5/ Malam siangmu rembulan jadi mentarimu Waktu hanya ilusi ~~~ Poncowae Lou Tangerang, 16 juli 2011-09:35

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun