Banjir yang melanda Kabupaten Pandeglang awal Desember ini menyisakan kisah pilu bagi ratusan keluarga di Desa Sidamukti dan Desa Perdana, Kecamatan Sukaresmi. Derasnya air bah yang menerjang rumah-rumah dan lahan pertanian mereka seolah menjadi ujian berat di penghujung tahun. Namun, di balik duka yang mendalam, ketangguhan para penyintas dan uluran tangan para relawan menjadi secercah harapan yang menyala di tengah gelapnya musibah.
Di tengah keterbatasan, para penyintas menunjukkan daya juang yang luar biasa. Banyak dari mereka harus beradaptasi dengan kondisi minim fasilitas, seperti sulitnya mendapatkan makanan, air bersih, hingga tempat berlindung yang layak. Meski demikian, mereka tetap saling mendukung satu sama lain, bergotong royong membersihkan lingkungan, dan berusaha bertahan dalam kondisi darurat.
Peran relawan menjadi angin segar bagi para penyintas. Amanah Takaful bersama MA Care, Muslimat MA, dan UNMA Banten hadir langsung ke lokasi untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Sebanyak 250 paket sembako dan 50 boks makanan siap saji didistribusikan ke dua kampung terdampak, yaitu Kp. Terusan di Desa Sidamukti dan Kp. Perdana di Desa Perdana. Bantuan ini tidak hanya meringankan kebutuhan dasar para penyintas, tetapi juga menjadi simbol empati dan kepedulian yang sangat berarti.
Keberadaan relawan di tengah-tengah para penyintas menghadirkan optimisme. Relawan-relawan ini bekerja tanpa pamrih, menembus genangan air dan jalan berlumpur untuk memastikan bantuan sampai ke tangan yang membutuhkan. Mereka bukan hanya datang membawa logistik, tetapi juga membawa semangat kebersamaan yang mampu menguatkan mental para penyintas.
Musibah seperti banjir Pandeglang ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya solidaritas sosial. Kepedulian yang terwujud melalui kerja nyata para relawan seperti Amanah Takaful dan mitranya membuktikan bahwa kekuatan kebaikan kolektif mampu memberikan dampak besar. Namun, ke depannya, upaya ini perlu diperkuat dengan pendekatan yang lebih terintegrasi, baik melalui peningkatan mitigasi bencana maupun pemberdayaan masyarakat agar lebih tangguh menghadapi risiko serupa.
Pada akhirnya, musibah ini bukan hanya ujian bagi para penyintas, tetapi juga bagi kita semua sebagai bagian dari masyarakat. Akankah kita terus membangun jejaring kebaikan yang lebih luas untuk membantu mereka yang membutuhkan? Atau akankah kita membiarkan duka ini berlalu tanpa makna? Jawabannya ada pada setiap tindakan kecil yang kita lakukan hari ini. Karena sesungguhnya, setiap langkah kebaikan adalah investasi bagi masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H