Mohon tunggu...
Amal Taufik
Amal Taufik Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pecinta masakan kambing garis keras.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berita Kematian

2 Juli 2017   03:49 Diperbarui: 2 Juli 2017   03:55 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Undang-undang, SOP, dan UMR mengiring jenazah perpustakaan. Instagram jatuh di atas kuburan, mengabarkan berita kematian. Sesosok mayat bangkit dengan radio menempel di telinganya, mendekati iring-iringan jenazah. Ia mengira itu kekasih yang sangat dirindukannya. Karena dulu, bersama kekasihnya itu, ia sudah foto pre-wedding di dalam kulkas, lalu bercinta di puskesmas, sebelum akhirnya mati ditabrak truk iklan.

Kuburan mengirim bingkisan ke rumahmu. Isinya: bingkai foto orang mati dan blueprint interior ruang tamu. Kau lelah sepulang bekerja; duduk di sofa sambil membaca koran sore, seperti roti kukus yang teronggok di bibir jurang. Di dapurmu, kuburan menyentuh semua benda-benda yang ada di sana. Rumahmu: setangkai bunga yang tumbuh di atas limbah pabrik.

Pagi ini kuburan datang ke rumahku. “Aku ingin mencabut anten yang menancap di kepalamu,” katanya. Telapak tanganku terbakar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun