Satuan yang umum digunakan:
a. Dps : disintegrasi per sekon
b. Dpm : disintegrasi per menit
c. Ci, Curie = 3,7 x 1010 dps =2,22 x 1012 dpm
d. Bq, Becquerel (satuan SI) = 1 kejadian s-1 = 1 dps
Dalam studi radioanalitik, satuan yang biasa digunakan adalah µCi atau mCi
Peluruhan radioaktif bersifat eksponensial, dimana jumlah fraksi yang tersisa setelah peluruhan dinyatakan dengan persamaan di bawah ini: dengan Nt = jumlah partikel yang tersisa setelah t satuan waktu; N0 = jumlah partikel sebelum meluruh; t = waktu peluruhan; k = tetapan laju peluruhan.
N=N_0 Â e^(-kt)
Tetapan laju (k) tergantung spesi radioaktif tertentu. Bentuk termodifikasi dari tetapan laju (k) adalah t1/2 dimana t1/2 = ln2/k. nilai t1/2 adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu spesi radioaktif tertentu untuk dapat meluruh 50% dari semula, disebut juga waktu paruh. Contoh waktu paruh radioisotop 14C = 5730 tahun, 60Co = 5,3 tahun, 235U = 704 miliaran tahun, 131I = 8,04 hari, 153Sm = 24 jam, 99mTc = 6 jam.
Dalam prakteknya kita tidak dapat secara langsung mengetahui nilai N atau bahkan dN/dt. Sebagaimana pendekatan digunakan nilai A (aktivitas) = disintegrasi/satuan waktu = cacahan /satuan waktu. Karena aktivitas sebanding dengan N, maka bisa digunakan hubungan berikut dengan asumsi kita hanya mengukur spesi tunggal saja:
A=A_0 Â e^(-kt) atau A=A_0 Â e^(-0,693t/t_(1/2) )
Tabel periodik versi radiokimiawan meliputi daftar semua radionuklida yang diketahui. Terdapat lebih adri 23000 nuklida dan lebih dari 400 isomer yang metastabil. Hanya 287 isotop yang stabil atau dalam bentuk radioaktif alam. Daftar informasi nuklida ini disusun dalam tabel dan grafik nuklida.
Energi inti dapat diperoleh dengan dua cara yaitu:
1. Cara fisi (pemecahan atom). Energi diperoleh jika inti atom besar, inti yang lebih kecil bersifat lebih stabil, ini yang terjadi dalam reaktor nuklir.
2. Cara fusi (penggabungan atom). Energi diperoleh jika inti atom kecil, inti yang lebih besar bersifat stabil, ini yang terjadi pada matahari.
Reaksi kritik terjadi ketika reaksi fisi yang cukup terjadi agar reaksi berantai berlangsung (neutron yang terbentuk = neutron yang digunakan) – energi inti/ nuklir. Reaksi super kritik terjadi ketika kelebihan neutron dihasilkan dan laju reaksi fisi terus meningkat – bom inti/ nuklir.
Uranium-235 (235U) digunakan sebagai bahan bakar dalam suatu reaktor nuklir. Reaksinya:
(_0^1)n+ (_92^235)U  → (_38^92)Kr+ (_56^141)Ba+3 (_0^1)n + energi
Energi yang dihasilkan dari pemecahan satu atom uranium sekitar 200 miliar elektron volt. 100 g 235U dapat menghasilkan energi yang sama besarnya dengan yang dihasilkan oleh 80 triliun ton TNT.
Ketika beberapa atom bermassa kecil digabung akan diperoleh sejumlah energi. Di dalam matahari terjadi penggabungan atom-atom hidrogen menjadi helium. Dalam reaktor dapat dibuat reaksi fusi antara dua isotop hidrogen, menghasilkan energi. Energi ini bisa digunakan sebagai bahan bakar masa depan, murah karena bahan dasarnya bisa diperoleh dari alam yang bisa dianggap tak usah beli.
(_1^3)H+ (_1^2)H  → (_2^4)He+ (_0^1)n+14,6 MeV
Kemampuan untuk mengukur radioaktivitas bersifat sensitif sehingga bisa digunakan untuk beberapa keperluan apalagi interaksi radionuklida dengan organisme hidup telah dipelajari. Beberapa kegunaan diantaranya:
a. teknik penentuan umur material
b. pengobatan kanker
c. penelusur (tracer)
d. pencitraan (imaging)
e. metode pengujian sampel