Mohon tunggu...
Healthy

Mengenal Radiofarmaka

17 Juni 2015   11:23 Diperbarui: 13 September 2016   10:15 2525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lutesium-177 merupakan salah satu radionuklida dari jenis lantanida. Radionuklida ini merupakan radionuklida terapi dan saat ini banyak dikembangkan dalam radiofarmaka berbasis antibod dan radiofarmaka berbasis peptida. Lu-177 diikatkan dengan antibod atau peptida dengan perantara bifunctional chelating agent (BFCA). Contohnya 177Lu-DOTA-TATE sebagai salah satu pilihan pengobatan untuk neuroendocrine tumors (NET) dengan radio reseptor peptide.

d. Radiofarmaka berbasis Iodium-131

Radiofarmaka Iodium-131 (I-131) dapat digunakan dalam bentuk senyawa sederhana yaitu dalam bentuk Na-131I dan dapat pula dalam bentuk 131I-MIBG (methaiodobenzylguanidine), dan 131I-Hippuran. Radiofarmaka Na-131I dapat diberikan secara oral untuk penderita kanker tiroid. Sedang 131I-hippuran diberikan dalam bentuk intravena kepada pasien untuk diagnosis ginjal. Sementara 131I-MIBG dapat digunakan untuk diagnosis atau terapi kanker neuroblastoma.

e. Radiofarmaka berbasis Samarium-153

Samarium-153 (Sm-153) merupakan radionuklida terapi dengan waktu paruh 46,3 jam. Radionuklida Sm-153 dapat berikatan melalui ikatan koordinasi dengan beberapa ligan, diantaranya adalah EDTMP (ethylene diamine tetramethylene phosphanate). Senyawa kompleks 153Sm-EDTMP dapat dimanfaatkan untuk terapi paliatif kanker tulang, baik kanker primer maupun kanker sekunder yang merupakan akibat dari penyebaran kanker dari organ atau bagian tubuh lain.

 

2. Radiofarmaka berdasarkan kegunaan

Berdasarkan kegunaannya radiofarmaka dpat dibagi menjadi radiofarmaka diagnosis jantung, radiofarmaka onkologi (kanker), radiofarmaka diagnosis ginjal, radiofarmaka infeksi dan inflamasi serta radiofarmaka untuk tujuan-tujuan lainnya.

Sebagian besar materi ini saya ambil dari materi prinsip-prinsip dasar radiofarmaka yang dibawakan oleh Dr. Rohadi Awaludin Kepala Bagian Radiofarmaka, Pusat Teknologi Radioisotop Radiofarmaka, Badan Tenaga Nuklir Nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun