Kemenangan beruntun Partai Buruh Australia dalam pemilu federal 2022 dan pemilihan sela Aston 2023 merupakan tanda perubahan politik yang signifikan di Australia. Dengan memanfaatkan momentum dari hasil pemilu tersebut, Partai Buruh telah menunjukkan bahwa mereka mampu merebut kembali dominasi politik yang sebelumnya dipegang oleh Koalisi Liberal-Nasional selama hampir satu dekade.
Partai Buruh yang dipimpin oleh Anthony Albanese berhasil mengamankan 32,58% suara sah, yang memberi mereka 77 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran signifikan dalam preferensi pemilih Australia. Meski Koalisi Liberal-Nasional masih mendapatkan suara sah yang lebih tinggi sebesar 35,7%, sistem pemilihan preferensial membantu Partai Buruh memenangkan pemilu. Pemilih semakin sadar akan kebutuhan untuk perubahan dalam kebijakan publik terkait dengan lonjakan biaya hidup, ketimpangan ekonomi, dan krisis iklim.
Munculnya anggota lintas partai, termasuk independen dan Partai Hijau, semakin menguatkan keragaman representasi politik di parlemen. Ini adalah bukti bahwa masyarakat Australia mendambakan sistem politik yang lebih beragam dan lebih responsif terhadap isu-isu yang tidak selalu diakomodasi oleh dua partai besar.
Setahun setelah kesuksesan di pemilu federal, Partai Buruh mencatat kemenangan bersejarah dalam pemilihan sela di Aston. Mary Doyle, kandidat Partai Buruh, berhasil merebut kursi yang selama ini merupakan basis kuat Koalisi Liberal-Nasional. Kemenangan ini menjadi yang pertama dalam 100 tahun di mana Buruh berhasil memenangkan pemilihan sela federal, sebuah pencapaian yang sangat signifikan.
Fokus kampanye Buruh pada isu-isu seperti perubahan iklim, gangguan rantai pasokan global, dan peningkatan biaya hidup berhasil menarik hati pemilih di Aston. Ini mencerminkan tren yang lebih luas di seluruh Australia, terutama di daerah perkotaan, di mana pemilih semakin tertarik pada kebijakan progresif dan perubahan struktural yang ditawarkan oleh Partai Buruh.
Kemenangan beruntun ini menunjukkan adanya perubahan dalam basis pemilih Australia, terutama di wilayah metropolitan yang cenderung lebih progresif. Dari total 151 kursi di parlemen, Partai Buruh berhasil mengamankan 84 kursi, yang sebagian besar berasal dari wilayah perkotaan. Isu-isu seperti perubahan iklim dan ekonomi menjadi perhatian utama para pemilih, dan Partai Buruh telah berhasil memposisikan diri sebagai partai yang mampu menawarkan solusi yang lebih baik dibandingkan dengan Koalisi.
Namun, perlu dicatat bahwa meskipun Partai Buruh telah meraih kemenangan di kota-kota besar, dukungan untuk Koalisi tetap kuat di daerah pedesaan. Hal ini menunjukkan adanya polarisasi politik yang semakin dalam antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Perubahan dalam kebijakan ekonomi kemungkinan akan memainkan peran penting dalam menentukan hasil pemilu-pemilu mendatang.
Kemenangan beruntun Partai Buruh di pemilu federal 2022 dan pemilihan sela Aston 2023 merupakan indikasi bahwa Australia sedang memasuki era baru dalam politik. Harapan untuk kebijakan yang lebih inklusif dan berfokus pada perubahan struktural dalam menangani tantangan global seperti perubahan iklim dan ketidakadilan ekonomi semakin kuat. Selain itu, meningkatnya keterlibatan independen dan partai-partai kecil di parlemen memberikan dinamika baru dalam politik Australia yang lebih beragam dan dinamis.
Era ini memberikan peluang bagi Australia untuk bergerak menuju masa depan yang lebih adil, transparan, dan berkelanjutan. Partai Buruh tampaknya siap untuk memanfaatkan momentum ini guna menghadirkan solusi yang relevan bagi masyarakat Australia, terutama dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Sistem pemungutan suara preferensial di Australia berperan penting dalam kemenangan Partai Buruh, seperti yang terlihat pada pemilu federal 2022. Sistem ini memungkinkan pemilih untuk memberikan preferensi lebih kepada kandidat, yang memperkuat potensi kemenangan bagi partai yang mampu menarik suara preferensial dari kandidat independen atau partai kecil. Dalam hal ini, meskipun Partai Buruh bukan partai dengan suara terbanyak, mereka berhasil memanfaatkan sistem untuk meraih kursi yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan. Kemenangan Partai Buruh ini tidak hanya mengindikasikan perubahan dalam arah kebijakan, tetapi juga pergeseran dalam strategi politik dan dinamika pemilu di Australia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H