Mohon tunggu...
Amaliya Rufaida
Amaliya Rufaida Mohon Tunggu... -

promise to believe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wawancara dalam Penelitian Kualitatif

19 April 2015   15:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:55 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Siapa yang tidak tahu wawancara? Kata wawancara sudah tidak asing lagi ditelinga kita bukan? Bagaimana dengan wawancara dalam penelitian kualitatif? Wawancara merupakan serangkaian langkah dalam suatu prosedur. Kali ini saya akan memaparkan mengenai langkah-langkah wawancara dalam penelitian kualitatif.

Yang pertama ialah menentukan pertanyaanriset yang akan dijawab dalam wanwancara. Pertanyaan-pertanyaan dari wawancara tersebut bersifat terbuka, umum, dan memiliki tujuan sendiri yaitu untuk memahami fenomena sentral dalam suatu penelitian.

Langkah kedua ialah mengidentifikasi subjek yang akan diwawancarai. Subjek dapat menjawab pertanyaan dalam wawancara dengan baik sehingga dapat memberikan pemahaman secara spesifik mengenai problem fenomena dalam penelitian tersebut. Kemudian menentukan tipe wawancara yang praktis sehingga dapat mengahsilkan informasi yang berguna untuk menjawab pertanyaan riset. Misalkan seperti wawancara telepon, wawancara kelompok focus, atau wawancara satu lawan satu. Wawancara telepon dilakukan ketika tiak memiliki akses langsung terhadap subjek. Sedangkan jika wawancara kelompok focus, lebih cenderung menghasilkan informasi yang terbaik dari subjek jika mereka yang diwwawancarai kooperatif satu sama lain. Peneliti harus telaten mendorong semua partisipannya berbicaradan mengawasi individu-individu yang mendominasi percakapan. Dan juga untuk wawancara satu lawan satu, peneliti membutuhkan individu-individu yang tidak segan untuk berbicara dan berbagi ide. Para individu yang pemalu dapat mengakibatkan kesulitan dan menghasilkan data yang tidak memadai.

Berikutnya,menggunakan prosedur perekam. Gunakanlah prosedur perekam yang memadai saat dilaksanakannya wawancara. Karena sulitnya mengajukan pertanyaan dan menulis jawaban dari subjek secara bersamaan sehingga catatan yang ditulis dengan cepat menjadi tidak lengkap. Dan jangan lupa untuk merancang dan menggunakan protocol wawancara attau panduan wawancara. Panduan wawancara disusun dalam kalimat yang mudah dipahami oleh partisipan. Dimulai dengan pertanyaan yang mendorong partisipan mau berbicara dengan terbuka.

Mengembangkan atau menyempurnakan lebih lannnjut pertanyaan wawancara untuk lebih menyempurnakan rencara pengupulan data dengan mengembangkan alur pertanyan yang relevan. Langkah selanjutnya, menentukan lokasi wawancara. Carilah lokasi yang tenang dn bebas dari gangguan. Memastikan terlebih dahulu, apakah lokasi tersebut memungkinkan untuk dilakukannya perekaman secara akurat.

Dalam sebuah penelitian khususnya penelitian kualitatif, ketika kita akan mengumpulkan sebuah data perlu adanya persetujuan dari pertisipan atau subjek untuk berpartisipasi dalam riset atau penelitian. Dengan mengisi formulir persetujuan dan memberitahu tujuan diadakannya penelitian tersebut.

Terakhir, selesaikan wawancara dalam waktu yang telah ditentukan, bersikaplah sopan dan menghargai. Seorang pewawancara yang baik adalah pendengar yang baik. Tidak hanya sekedar berbicara saat wawancara saja. semoga apa yang saya bagikan disini dapat bermanfaat bagi kalian yang membacanya ^^

Amiiin….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun