Paradigma itu lebih dari sekedar orientasi metodologi. Orientasi penelitian baik yang kuantitatifmaupun kualitatif itu didasari oleh paradigma tertentu, perspektif tertentu, dan bukan hanya sekedar perbedaan metodologis.
Paradigma penelitian kualitatif dilakukan melalui proses induktif yaitu berawal dari konsep khusus ke konsep yang umum, meliputi konseptualisasi, kateorisasi, dan deskripsi berdaasarkan masalah yang terjadi di lapangan.
Penelitian kualitatif ialah metode penelitian yang berlandaskan padafilsafat postpositivisme yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik atau utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif. Penelitian kualitatif emmandang kehidupan sosial sebagai kreativitas bersama individu-individu dan kebersamaan tersebut dapat menghasilkan suatu realitas yang dipandang secara ojektif dan dapat diketahui oleh semua peserta yang melakukan interaksi sosial. Cirinya ialah fenomenologis, induktif, inner behavior, holistic.
Penelitian kualitatif memfokuskan dirinya pada makna subjektif, pendefinisian, metapora, dan deskripsi pada kasus-kasus yang spesifik (Neuman, 1997). Peneliti kualitatif berusaha menjangkau berbagai aspek dari duia sosial.
Sedangkan penelitian kuantitatif menggunakan asumsi-asumsi mekanis an statis dari aliran positivisme ilmu kealaman dalam memandang kehidupan sosial. Dengan mengamati tingkah laku manusia yang tampak dan kata-kata yang terucap saja sudah cukup untuk menghasilkan pengetahuan tentang manusia dan dunianya. Cirinya ialah positivistic, hipotetik, deduktif, surface, behavior, dan particularistic.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H