Banyak sekali macam gangguan. Setiap pasien pun juga memiliki cirri yang khas yang penyembuhannya memerlukan penanganan tersendiri. Para ilmuwan mencoba untuk mengelompokkan gangguan-gangguan tersebut berdasarkan gejalanya, penyebab atau prosesnya, berdasarkan bagian atau aspek apa yang terganggu, dll.
Gambaran-gambaran umum dari penyebab tingkah laku abnormal ialah sulitnya untuk memastikan perilaku abnormal mengingat banyaknya pertimbangan. Gambaran tingkah laku abnormal didasarkan pada sejumlah gejala perilaku yang timbul bersamaan serta latar belakangnya seperti bawaan, predisposisi, kepekaan, dan kerapuhan.
Gangguan psikologis dapat dikelompokkan berdasarkan model untuk menjelaskan perilaku abnormal. Ada empat model yang paling banyak digunakan:
1.Model Medis
Menurut model medis, perilaku abnormal bersangkutan dengan kelemahan fisik (symptom patologis) dilihat sebagai akibat dari penyakit, kekurangan, dan kelemahan biologis/kimiawi. Model medis sering juga disebut medical orientation yaitu orientasi yang menyatakan bahwa gangguan kejiwaan mempunyai landasan biologis, termasuk fisik, syaraf, dan organik.
2.Model Psikodinamik
Model ini berkembang berdasarkan pendapat Sigmund Freud. Gangguan lebih ditekankan sebagai akibat dari pengalaman masa kecil yang menyakitkan sehingga menjadi model cara orang yang bersangkutan berperilaku ketika telah dewasa.
3.Model Belajar
Dalam model belajar, gangguan perilaku terjadi karena pengalaman salah belajar. Ketika seseorang mempelajari dengan benar terhadap contoh perilaku yang tidak baik dan ketika seseorang mempelajari dengan salah terhadap contoh perilaku yang baik.. model belajar memusatkan diri pada perilaku itu sendiri dan yang terutama dipelajari adalah perilaku social.
4.Model Sistem
Disfungsi psikologis terjadi dalam dua bentuk:
-Jika orang harus berpikir, merasa, atau bertingkah laku dalam situasi psikologis dan fisik yang mengancam atau cara yang menyakitkan agar sesuai dengan jejaring social.
-Dan jika orang berusaha untuk mengubah peran atau interaksinya dalam jejaring sosialnya tanpa kekuatan dan keterampilan yang memadai untuk menanggulangi kekuatan inter jejaring social.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H