Mohon tunggu...
Amalita Frantrini
Amalita Frantrini Mohon Tunggu... -

QS. 9 (105) | Writing | Literary | Music | Fiction | Travelling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Team Teaching sebagai Solusi Kesenjangan Pendidikan Antardaerah

27 Oktober 2013   20:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:58 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tidak dipungkiri di tengah-tengah globalisasi yang terjadi sekarang ini, masih banyak masalah yang terjadi di negeri ini. Salah satunya adalah masalah pendidikan. Terutama masalah kesenjangan pendidikan antardaerah. Daerah perkotaan sudah memiliki fasilitas dan tenaga pengajar yang cukup memadai untuk membantu negeri ini mencapai salah satu tujuannya – mencerdaskan kehidupan bangsa. Lalu, bagaimana dengan daerah-daerah terpencil, tertinggal atau daerah terdepan dan terbelakang yang notabenenya masih bermasalah dengan   kurangnya  tenaga pengajar, kinerja guru yang belum optimal dan proses pembelajaran yang masih konvensional ?  Perlu treatment khusus untuk mengatasi permasalahan kesenjangan pendidikan ini.

Salah satu treatment khusus untuk mengatasi permasalahan kesenjangan pendidikan antardaerah ini adalah dengan mengaplikasikan metode pengajaran inovatif yang dapat dilakukan melalui metode team teaching. Metode team teaching adalah aplikasi dari teori kerjasama dan kolaborasi dalam proses pembelajaran. Satu bentuk kerjasama yang melahirkan kepercayaan, integritas dan terobosan melalui pencapaian konsensus, kepemilikan, dan keterpaduan pada semua aspek – dalam hal ini untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan menurut Quinn and Kanter ( 1984 ) team teaching adalah regu mengajar antara dua instruktur yang berkualifikasi yang bersama-sama melakukan presentasi ke audiens.

Sumber daya pengajar di daerah terpencil merupakan aset daerah. Akan tetapi, yang terjadi sekarang ini selain keterbatasan dari segi kuantitas, keterbatasan kompetensi pun menjadi masalah yang cukup penting di daerah sehingga mempengaruhi kemampuan mengajar guru tersebut di sekolah. Peningkatan kompetensi belum dijadikan solusi terpenting untuk pembangunan pendidikan. Padahal dalam UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen pasal 14 huruf d disebutkan bahwa salah satu hak guru adalah mendapatkan fasilitas untuk meningkatkan kompetensi. Kompetensi yang dimiliki guru pada nantinya akan berdampak pada proses dan metode pembelajaran yang diterapkan ke peserta didik.  Dalam PP No, 19/2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 19 ayat 1-3 disebutkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Keteladanan pendidik dalam proses pembelajaran serta perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

Dengan permasalahan yang ada, metode team teaching diharapkan dapat menjadi salah satu solusi peningkatan keefektifan pembelajaran di daerah terpencil. Dari segi pengajar, metode team teaching memberi keuntungan untuk berpartisipasi dalam berkolaborasi mengembangkan pendekatan pembelajaran baru baik dari segi penyampaian atau pelatihan untuk peserta didik, dimulai dari segi perencanaan hingga evaluasi. Berbagi ilmu pengetahuan untuk mengatasi permasalahan akademik atau permasalahan peserta didik sehingga meningkatkan berbagai kemungkinan solusi dan pengawasan serta meningkatkan interaksi antara peserta didik dan pengajar , dan seperti yang dikatakan Robinson dan Schaible ( 1995 ) ketika pengajar berasal dari disiplin ilmu yang berbeda, masing-masing anggota dapat menguatkan pencerahan bidang ilmu sehingga menumbuhkan intelektualitas. Walaupun mungkin pada kenyataannya akan ada satu pengajar yang mempunyai pengalaman serta pengetahuan lebih dibandingkan pengajar yang lain, tetapi kedudukan pengajar tersebut setara sehingga sharing ilmu pengetahuan juga dapat berjalan antarpengajar disini.

Dari segi peserta didik, penerimaan lebih dari satu pendapat dapat meningkatkan pemahaman siswa dan mampu mendapatkan pencapaian materi yang lebih tinggi serta dapat memperbaiki keterampilan antarindividu serta menaikkan rasa hormat antarsiswa dalam kelompok kerja ( Robinson dan Schaible, 1995 ). Maka dari itu, peran pengajar untuk mengajarkan peserta didik yang berada di daerah sangat dituntut integritasnya dalam penyampaian materi dan peningkatan pemahaman seefektif mungkin dengan contoh dan aplikasi nyata dalam proses pembelajaran.

Dengan demikian, metode team teaching bisa menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan keefektifan pengajaran di daerah terpencil dengan kondisi terbatasnya pengajar di daerah dengan berkolaborasi mengembangkan pendekatan baru agar penyampaian materi pada peserta didik bisa maksimal.

Rodhiyah.2012. Team teaching sebagai proses kerjasama, cari sumbernya.Optimalisasi Pencapaian Tujuan Pembelajaran Melalui Penerapan Team Teaching (online). http://www.deptan.go.id/news/detail.php?id=957; (diakses pada 21 September 2013 pukul 19.12)

Goetz,Karin. 2000. Perspectives on Team Teaching. A Semester I Independent Inquiry (online). http://people.ucalgary.ca/~egallery/goetz.html ( diakses pada 21 September 2013 pukul 23.56)

http://advokat-rgsmitra.com/( diakses pada 22 September 2013 pukul 13.36)

datahukum.pnri.go.id/index.php?...ppno19th2005...tahun-2005 (diakses pada 22 September 2013 pukul 10.43)

Goetz,Karin. 2000. Perspectives on Team Teaching. A Semester I Independent Inquiry (online). http://people.ucalgary.ca/~egallery/goetz.html (diakses pada 21 September 2013 pukul 23.56)

ibid

***

Depok, 22 September 2013

Tulisan ditulis untuk seleksi Pengajar Gerakan UI Mengajar Angkatan 3, Universitas Indonesia, 2013.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun