Pengembangan bakat dan kreativitas merupakan pembahasan yang akan selalu menjadi hal menarik untuk dibahas. Pada abad ke-21, kita semua tahu bahwa salah satu keterampilan yang harus dimiliki setiap orang adalah kreativitas. Kreativitas adalah salah satu keterampilan yang memegang peranan penting dalam kehidupan. Keterampilan ini juga meliputi kemampuan intelektual, bakat, dan kecakapan hasil belajar.Â
Dalam pengembangan bakat dan kreativitas, diperlukan dukungan dan dorongan dari berbagai pihak, baik pihak internal maupun pihak eksternal, salah satunya yaitu peran orang tua.
Setiap orang tua pasti mendambakan anakanya tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, dan kreatif. Dalam hal ini, orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan bakat dan kreativitas anak.Â
Seperti yang kita ketahui, keluarga adalah lingkungan pertama dimana anak-anak belajar dan tumbuh. Dalam pengembangan bakat dan kreativitas, keluarga dapat berfungsi sebagai lingkungan yang mendorong ataupun menghambat. Hal ini didasari oleh seberapa jauh peran orang tua mendukung perkembangan bakat dan kreativitas yang dimiliki anak.Â
Hubungan orang tua dan anak menjadi landasan bagaimana dan sejauh mana anak dapat mengembangkan kreativitasnya. Pengasuhan orang tua yang dilandasi hubungan yang hangat, nyaman, dan suportif memberikan kebebasan pada anak untuk mengembangkan dirinya, termasuk pengembangan bakat dan kreativitas.Â
Begitu pula sebaliknya, pengasuhan orang tua yang dilandari oleh hubungan otoriter, konservatif, dan overprotektif akan berpengaruh dan menjadi salah satu Hambatan dalam pengembangan bakat dan kreativitas anak.
Peran orang tua terhadap bakat dan kreativitas anak tidak selalu positif. Faktor pendorong dan penghambat dari keluarga khususnya orang tua memainkan peran penting dalam perkembangan bakat dan kreativitas anak. Faktor pendorong dapat termasuk dukungan emosional, pendidikan yang baik, dan eksposur positif terhadap berbagai pengalaman. Di sisi lain, faktor penghambat dapat meliputi tekanan berlebihan, pengharapan yang tidak realistis, atau kurangnya dukungan.
Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan oleh keluarga khususnya orang tua dalam pengembangan bakat dan kreativitas anak, di antaranya adalah:
1. Menerapkan Pola Asuh Autoritatif.Â
Penerapan pola asuh otoritatif menunjukkan bahwa kebebasan yang diberikan kepada anak tidak bersifat mutlak dan masih ada aturan dan saksi jika anak melakukan kesalahan. Anak diberikan kebebasan dan dukungan untuk mewujudkan keinginannya, sepanjang tidak melanggar norma-norma yang berlaku dalam keluarga dan tidak menimbulkan dampak buruk bagi anak. Â Orang tua juga perlu memotivasi anak dengan memuji dan meneguhkan prestasinya. Melalui hal tersebut, anak merasa dihargai dan termotivasi untuk mengembangkan bakat dan kreativitasnya.
2. Mengamati, Menunjang, dan Mendorong Kegiatan yang Diminati Anak.Â