CARA MENCIPTAKAN SUASANA BELAJAR YANG BERKUALITAS DAN EFEKTIF
Untuk memudahkan pemahaman mengenai belajar, maka diawali dengan mengemukakan definisi belajar dari beberapa ahli pendidikan. Belajar ialah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003). Belajar ialah sebagai suatu proses kegiatan yang menimbulkan kelakuan baru atau merubah kelakuan lama sehingga seseorang lebih mampu memecahkan masalah dan menyesuaikan diri terhadap situasi-situasi yang dihadapi dalam hidupnya (Sahabuddin, 1997).
Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan dan sikap (Gredler, 1991). Belajar adalah suatu perkembangan dari seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Belajar itu perubahan-perubahan bersifat pshikhis (Hamalik, 1983).
Belajar dapat pula diartikan secara luas dan secara sempit. Secara luas, belajar diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju perkembangan pribadi seutuhnya. Secara sempit, belajar diartikan sebagai usaha penguasaan materi pelajaran.
Dilihat dari ciri-ciri belajar, yaitu a) perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar bukan perubahan tingkah laku karena proses kematangan, b) perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar bukan perubahan tingkah laku karena perubahan kondisi fisik, c) hasil belajar bersifat relatif menetap (Tirtaraharja dalam Abd. Haling, 2004).
Tujuan Belajar
Tujuan adalah batas cita-cita yang diinginkan dalam suatu usaha, tujuan dapat pula diartikan sesuatu yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan. Tujuan belajar berarti apa yang ingin dicapai dalam kegiatan belajar.
Pada dasarnya belajar pada diri manusia, merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan serta sasaran yaitu a) tujuannya mengubah tingkah laku ke arah yang lebih berkualitas, b) sasarannya meliputi tingkah laku penalaran (kognitif), keterampilan (psikomotor), dan sikap (afektif). Sardiman (2004), mengemukakan bahwa pada dasarnya tujuan belajar terdapat tiga jenis, yaitu a) untuk mendapatkan pengetahuan, yaitu suatu cara untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Dengan tujuan belajar ini akan lebih tepat sistem presentasi atau pemberian tugas materi pelajaran, b) untuk penanaman konsep dan keterampilan, yaitu suatu cara belajar menghadapi dan menangani objek-objek secara fisik dan psikhis. Pencapaian tujuan belajar ini cenderung dilakukan dengan cara pendemonstrasian, pengamatan, dan pelatihan, c) untuk pembentukan sikap, yaitu suatu kegiatan untuk menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak. Pencapaian tujuan belajar ini, dengan cara pemberian contoh perilaku yang perlu ditiru atau tidak, dengan mengarahkan anak dalam kegiatan mengamati, meniru dan mencontoh.
Belajar, Kematangan, Perubahan Fisik dan Mental
Perbedaan belajar dengan kematangan
Kematangan adalah sesuatu yang dialami oleh manusia karena perkembangan-perkembagan bawaan. Belajar adalah suatu proses yang disengaja atau disadari. Belajar adalah suatu aktivitas yang dirancang atau sebagai akibat interaksi antara individu dengan lingkungannya.