Fenomena Geosfer adalah fenomena atau kejadian alam yang berhubungan dengan berbagai unsur-unsur geosfer. Lalu, apa contoh fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar kita? Geosfer adalah lapisan yang mencakup seluruh komponen fisik dan nonfisik di permukaan bumi, dengan unsur yaitu atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer. Untuk mengkaji fenomena geosfer, ilmu geografi mempelajari objek material dengan menggunakan pendekatan tersendiri, yaitu pendekatan melalui konteks keruangan, lingkungan, dan pendekatan melalui konteks kewilayahan. Hal ini dapat diamati dari fenomena geosfer yang terjadi. Lalu, apa contoh fenomena geosfer yang terjadi di lingkungan sekitar kita?
Contoh nyata fenomena geosfer yang terjadi di lingkungan sekitar yaitu yang berhubungan dengan atmosfer. Berikut adalah contoh fenomena geosfer yang berhubungan dengan atmosfer dalam kehidupan sehari-hari:
Pertama yaitu terjadinya pergantian musim. Pergantian musim di belahan bumi yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sebuah kehidupan. Perubahan iklim dan cuaca memengaruhi kondisi ekosistem di suatu tempat. Sebagai contoh yaitu musim kemarau yang panjang menyebabkan gangguan siklus air yang berdampak pada keberlangsungan makhluk hidup di ekosistem kita. Sedangkan saat musim hujan dan curah hujan yang tinggi terjadi terus menerus, bisa menyebabkan banjir di lingkungan kita.
Selanjutnya yaitu perubahan faktor cuaca. Misalnya, berbagai jenis pakaian yang digunakan oleh penduduk yang beriklim dingin cenderung memakai pakaian yang tebal, sedangkan penduduk yang beriklim hangat cenderung memakai pakaian yang tipis. Tak hanya berpengaruh pada jenis pakaian, perubahan cuaca juga berdampak bagi psikologis manusia. Contoh mudahnya adalah ketika cuaca di satu hari cerah ditambah dengan udara yang sejuk, maka secara otomatis kita akan merasa bahagia dan mood atau semangat dapat meningkat ketika hendak beraktifitas.
Fenomena selanjutnya yaitu atmosfer yang bercahaya dan muncul sebagai pita cahaya yang terkadang terlihat di langit malam di wilayah utara atau selatan bumi adalah fenomena aurura. Hal ini diduga disebabkan oleh partikel bermuatan dari matahari yang memasuki medan magnet bumi dan molekul yang menggairahkan atmosfer. Aurora yang bersinar di kutub selatan disebut aurora australis atau aurora borealis. Sedangkan aurora yang bersinar di kutub utara disebut aurora borealis atau aurora borealis. Aurora tidak berbahaya bagi Bumi. Meskipun tidak berbahaya, partikel-partikel bermuatan yang bertabrakan dengan medan magnetik Bumi punya efek. Hasil interaksi tersebut menyebabkan terjadinya badai geomagnetik yang dampaknya bisa mempengaruhi aktivitas penduduk Bumi. Dampak dari badai geomagnetik yang terjadi antara lain, gangguan pada jaringan listrik karena transformator dalam jaringan listrik akan mengalami kelebihan muatan, gangguan telekomunikasi (merusak satelit, menyebabkan black-out frekuensi HF radio, dll), navigasi, dan menyebabkan korosi pada jaringan pipa bawah tanah.
Fenomena yang terakhir adalah fatamorgana. Kemunculan fatamorgana bisa menyebabkan dampak untuk manusia karena memengaruhi penafsiran letak dalam tata kota. Ilusi yang muncul karena fatamorgana bisa mengecoh kita dari gambaran sebenarnya. Fatamorgana yang terjadi di daratan dengan suhu yang sangat tinggi bisa menyebabkan manusia cepat merasa lelah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H