Mohon tunggu...
Amalia Syahbani Zulvina Putri
Amalia Syahbani Zulvina Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

TI UNAIR

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Industri 4.0 Menggila: AI Membuat Jokowi Menyanyikan Lagu "Cupid" dan "Asmalibrasi"

14 Mei 2023   17:50 Diperbarui: 14 Mei 2023   17:51 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Industri hiburan selalu menjadi salah satu sektor yang mengalami perkembangan pesat seiring dengan perkembangan teknologi. Salah satu fenomena terbaru di industri hiburan adalah munculnya rekayasa penyanyi berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Ini merupakan hasil dari Revolusi Industri 4.0 yang sedang terjadi saat ini, di mana teknologi digital dan otomatisasi semakin banyak digunakan dalam berbagai sektor termasuk industri hiburan.

Salah satu keuntungan dari penyanyi AI adalah bahwa mereka dapat diatur dan dikendalikan oleh pengguna. Pengguna dapat memilih dan mengatur lagu, tempo, dan emosi dari penyanyi AI sesuai dengan keinginan mereka. Selain itu, penyanyi AI juga dapat mengeluarkan suara yang sempurna tanpa ada kesalahan atau kekurangan, karena suara yang dihasilkan dari penyanyi AI adalah hasil dari perhitungan matematis yang akurat.

Baru-baru ini penyanyi AI mulai viral di media sosial karena menampilkan suara bapak presiden Indonesia yaitu Joko Widodo menyanyikan lagu "Cupid" dari sebuah grup idol bernama Fifty Fifty. Tak hanya "Cupid", lagu berjudul "Asmalibrasi" yang dinyanyikan oleh Soegi Bornean juga ikut viral di media sosial Tiktok karena suara yang dihasilkan sangat mirip dengan Jokowi dan pembawaannya yang lucu. Hal ini membuat masyarakat ngakak karena kejadian ini sangat tidak mungkin terjadi dan teknologi AI dapat merealisasikan hal yang mustahil tersebut.

Namun, ada juga sisi negatif dari penggunaan teknologi AI dalam industri musik, yaitu kekhawatiran tentang otentisitas musik dan keaslian suara. Beberapa orang khawatir bahwa teknologi AI dapat menghasilkan suara yang sama persis dengan suara aslinya, sehingga sulit untuk membedakan mana yang asli dan mana yang palsu dan dapat membahayakan suara orang tersebut.

Oleh karena itu, penting bagi industri musik untuk mempertahankan integritas dan keaslian musik yang dihasilkan, sehingga tidak menimbulkan keraguan dari pendengar. Penggunaan teknologi AI dalam pembuatan musik dapat menjadi sebuah kemajuan besar dalam industri musik, asalkan diimbangi dengan prinsip-prinsip integritas dan keaslian musik yang tetap dijaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun