Mohon tunggu...
Cerita Jemari
Cerita Jemari Mohon Tunggu... -

Entrepreneur | Creativepreneur | Hijab stylist |

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Allah, Kepada-Mu Aku Mengadu

27 Maret 2012   09:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:24 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ALLAH, kepada-Mu aku mengadu...

Sedih banget deh aku melihat liputan tentang anak-anak panti asuhan di sebuah stasiun tivi swasta. Buatku, Ya ALLAH, yang tersedih adalah melihat seorang anak lelaki yang sengaja ditinggalkan oleh ibunya sedari anak tersebut berusia 8 bulan. Anak itu sekarang usianya 3 atau 4 tahun.



Anak itu lucu, ganteng dan sempurna anggota tubuhnya. Tapi sayang anak itu tumbuh menjadi anak yang pemurung, terlihat tidak percaya diri, menyendiri dan tidak mau bergabung dengan masyarakat. Dia begitu karena merasa dicampakkan, tidak disayang, atau merasa tidak diinginkan oleh orang tua ataupun keluarganya.

Ya ALLAH, apa ya yang ada di pikiran ibu anak itu? Untuk alasan apa ia melakukan hal itu? Kemiskinan? Aib? Harga diri? Ketidakmampuan membesarkan? Materi?? Kesibukan?? Atau ada alasan mendasar lain yang memang bisa dibenarkan baik secara pribadi ataupun sosial untuk bisa menitipkan atau membuang anak?

Mungkin ibu itu lupa, bahwa ketika Engkau, Ya ALLAH, “menitipkan” anak tersebut ke dalam rahimnya, itu artinya pada saat yang sama Engkau, Ya ALLAH, telah menyiapkan rizki  *minimal membukakan satu pintu rizki* untuknya juga untuk anak tersebut. Jadi seharusnya ia ga perlu takut atau khawatir lagi kan?

Bukan orang tua yang memberi rizki, bukan orang tua pula yang menjamin kehidupan anak tersebut, tapi Engkau, Ya ALLAH. ‎​​ALLAH Yang Mahakaya yang akan memberikan rizki dan ALLAH pula yang akan mencukupkan segala sesuatunya. Orang tua hanya tinggal berusaha untuk menjemput rizki atau jaminan tersebut.

Bagaimanapun anak itu adalah anugerah, precious gift. Anak adalah salah satu sumber kebahagiaan bagi orang tuanya. Anak merupakan ladang amal dan pahala bagi kedua orang tuanya. Anak pula yang menjadi salah satu sebab turunnya rizki yang lapang lagi berkah.

ALLAH, kepada-Mu aku mengadu...

Mungkinkah ibu itu termasuk ke dalam golongan orang yang tidak bersyukur karena telah diberikan kemudahan untuk memiliki keturunan? Ataukah ibu itu hanya lupa bahwa banyak sekali wanita di luar sana yang tengah berusaha, menangis, memohon dan meminta agar kiranya Engkau, Ya ALLAH, bisa menjadikan mereka seorang ibu?

Yang jelas di mataku, Ya ALLAH, ibu itu tidak mengerti gimana rasanya menunggu dan berharap.



ALLAH, kepada-Mu aku mengadu...

Aku jadi terpikir satu hal. Aku ingin kursus, entah kursus apa. Yang jelas begitu aku menguasai ilmu dari kursus itu aku ingin pergi ke panti asuhan. Aku ingin mengajar anak-anak di sana. Aku ingin mereka bisa mandiri. Aku ingin mereka bisa tumbuh dan optimis menyongsong masa depannya seperti anak-anak kecil lainnya di luar sana. Dan aku juga ingin agar mereka tidak merasa dikucilkan atau tidak dipedulikan oleh masyarakat.

Ya ALLAH, berikanlah aku kesempatan, usia, kesehatan serta kemudahan untuk bisa mewujudkan hal itu. Amiin, Allahumma Amiin…

Jakarta, 27 Maret 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun