Mohon tunggu...
KKNP Kelompok 6 Kebon Waris
KKNP Kelompok 6 Kebon Waris Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

Mahasiswa UMSIDA Kelompok 06 KKN-P Desa Kebon Waris yang terdiri dari 23 anggota dari bermacam-macam program studi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk Intip Pembuatan Gincu Bunda, Minuman Berkhasiat dari Kebonwaris

11 Februari 2023   22:40 Diperbarui: 16 Februari 2023   20:57 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo atau yang dikenal dengan julukan (Umsida) hingga saat ini terus berkiprah nyata dalam menjalankan pengabdian masyarakat. Dalam program ini Umsida tidak hanya menerjunkan para dosen untuk membimbing kegiatan tersebut, melainkan Umsida juga menerjunkan para mahasiswanya untuk turut serta melalui program  Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) yang bertempatkan di berbagai daerah. Kiprah nyata kelompok 6 di desa Kebonwaris ini dibuktikan dengan kegiatan demonstrasi pembuatan Gincu Bunda.

Pada Kamis (09/02/2023) kelompok 6 KKN-P Umsida mengundang Bu Retno Palupi selaku pemilik Gincu Bunda untuk mengenalkan serta mendemonstrasikan bagaimana pembuatan Gincu Bunda. Nah, kira-kira apa si yang dimaksud dengan Gincu Bunda ?

Gincu Bunda adalah jenis produk minuman yang dikembangkan oleh Bu Retno Palupi dan terus berkiprah hingga saat ini. Ternyata, terciptanya Gincu Bunda bukan suatu kebetulan loh, minuman ini mempunyai arti dan sejarah yang menarik. Awal mula terciptanya minuman ini ketika Desa Kebonwaris terkena wabah demam berdarah yang kemudian terdengar berita bahwa batang sereh dan lidah buaya dapat mengusir nyamuk Dangue sehingga masyarakatpun berbondong-bondong untuk menanam sereh. 

img-20230216-wa0017-63ee3629c57afb720b2a8eb2.jpg
img-20230216-wa0017-63ee3629c57afb720b2a8eb2.jpg
Melihat sereh yang pertumbuhannya cepat dan di dibuang sia-sia, pada akhirnya menciptakan ide bagi Bu Retno untuk membuat produk dan memasukkan sereh bersama rempah-rempah lainnya. Bu Retno selaku kader lansia kemudian melakukan diskusi bersama para lansia dan membuat sebuah produk minuman serta mencampurkan dengan 7 rempah lainnya kala itu. Arti nama Gincu Bunda sendiri adalah gerakan inovatif cegah Dangue serta sebagai kenang-kenangan dari salah satu pembimbing kader lansia.

Selain arti dan sejarah yang menarik, bahan-bahan yang digunakan untuk Gincu Bunda juga mengandung banyak manfaat. Bahan yang digunakan diantaranya, kayu secang (menjaga kesehatan mata), daun jeruk (menjaga stamina laki-laki), pala (penenang ketika sulit tidur), kapulaga (menjaga kadar kolesterol, bermanfaat untuk penderita diabetes, stroke dan menghilang bau mulut), jahe (meningkatkan imunitas), kayu manis, cengkeh, gula atau bisa menggunakan gula diet bagi penderita diabetes. Gincu Bunda berjalan dari tahun 2016 hingga sekarang dan diangkat menjadi salah satu icon Desa Kebonwaris.

(Mar'ati Amalia R. dan Nela Septiana)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun