Ketika sayap malam telah merengkuh sebagian dari bumi.. Ketika semua luruh dalam kedamaian.. Seeokor kunang-kunang dengan cahayanya yg nyaris temaram,, kagum melihat terangnya cahaya bintang.. Begitu kagumnya kunang-kunang kepada bintang-bintang,, hingga terucap sebuah pertanyaan dari kunang-kunang yang hanya bisa terlahir dari jiwa yang hampir mati: "Duhai bintang-bintang,, apakah kehadiranku ini merusak keanggunanmu??? Apakah pijar cahayaku ini merusak keindahan malam dengan keanggunan pijar cahayamu???" ucap kunang-kunang dengan suara lirih dan malu karena merasa rendah diri.. Kunang-kunang menghela nafas dg mata terpejam,, sedih menggelayuti seluruh isi hati.. Tanpa disangka,, terdengar suara begitu keras hingga membangunkan kunang-kunang dari ratapan penyesalannya: "Demi Tuhan,, wahai saudaraku kunang-kunang.. Janganlah engkau berfikir seperti itu,, buanglah jauh-jauh pemikiran itu!!!"
"Siapa kau???" kunang-kunang ketakuan.. "Aku adalah bintang-bintang yg kau kagumi".. Ternyata suara itu adalah suara bintang-bintang.. "Duhai saudaraku kunang-kunang,, demi Tuhan,, kehadiranmu sama sekali tidak mengganggu aku,, atau bahkan merusak keanggunanku.. Justru kehadiranmu membuat malam semakin syahdu,, syahdunya malam terhias oleh cakrawala karena kehadiranmu" ucap bintang-bintang penuh kerendahan hati.
Betapa bahagianya kunang-kunang mendengar ucapan bintang-bintang.. Kini kunang-kunang merasa percaya diri,, seperti terlahir kembali,, semangat hidupnya semakin membara,, dan menikmatinya... The End
Saling menghormatilah selalu,, seperti bintang-bintang menghormati kunang-kunang.. Meski bintang-bintang jauh lebih sempurna ketimbang kunang-kunang,, tapi ia tak pernah memandang rendah sang kunang-kunang.. SALING MEGHORMATILAH SELALU!!!!!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H