Mohon tunggu...
Amalia Nursyifa
Amalia Nursyifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ritual Sajen Pada Penganut Sunda Wiwitan Sebagai Ucapan Rasa Syukur

24 Juni 2024   12:17 Diperbarui: 24 Juni 2024   12:30 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisi, ritual, kepercayaan dan budaya. Terlihat dari semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Merujuk pada keanekaragaman kebudayaan yang ada di Indonesia kepercayaan memiliki ekspresi budaya spiritual dan ritual yang beragam. Segala bentuk kepercayaan menjadi landasan bersama dalam kerangka sistem kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha.


Hingga saat ini terdapat ratusan kepercayaan tradisional yang eksis di masyarakat. Ajaran Sunda Wiwitan merupakan salah satu kepercayaan tradisional yang masih eksis hingga saat ini.. Ajarannya berdasarkan kepada kepercayaan atau ajaran Sunda Kuno yang dikenal dengan Pikukuh Tilu. Dalam ajaran kepercayaannya tersusun hubungan Trilogis, yakni hubungan antara Tuhan, Manusia, dan Alam.


Sunda Wiwitan lahir di sebuah desa bernama Cigugur sebuah desa di lerang Gunung Ciremai yang sekarang sudah menjadi sebuah kelurahan atau bahkan kecamatan. Secara administratif, Cigugur terletak di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat yang berjarak sekitar 35 km ke arah selatan kota Cirebon, atau sekitar 168 km dari kota Bandung. 

Cigugur berada pada ketinggian 700 m di atas permukaan laut, dengan curah hujan rata-rata 26,80 mm dan suhu udara rata-rata sekitar 26C . Pada tahun 1848 di tempat ini berdiri sebuah aliran kepercayaan yang dikenal dengan nama Agama Djawa Sunda disingkat ADS atau dikenal pula sebagai Madraisme mengambil nama pendirinya, Pangeran Madrais Alibasa Widjaja Ningrat, yang dipercaya sebagai keturunan Sultan Gebang Pangeran Alibasa I.

Kepercayaan Sunda Wiwitan mempunyai kebiasaan atau tradisi ritual sajen. Sajen merupakan sebuah tradisi peninggalan nenek moyang yang berbentuk simbol. Selain itu juga merupakan hasil olah karya manusia yang  dihidangkan  sebagai bentuk penghargaan kepada Sang Hyang Kersa atau Sang Pencipta.

Makna  sajen cukup adiluhung atau mulia karena kehalusan dan kepekaan rasa terhadap sang maha pencipta  dan  ciptaan  lainnya. Sajen merupakan hal yang  penting  yang terkait  dengan  ritual  adat  misalnya upacara  adat  yang  bersifat  seremonial. Ritual  sajen  sangat  penting  karena  merupakan sebuah  tradisi  turun  temurun  dan  sebagai  masyarakat  adat  wajib  untuk  menjaga kelestariannya  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun