Mohon tunggu...
Amalia Nina Purwari
Amalia Nina Purwari Mohon Tunggu... -

Green Lover. Writer. Traveler.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Daun Pisang (Hampir) Terbuang

9 Juli 2014   02:22 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:56 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi nan indah dan udara segar menyambut kedatangan siswa-siswi SMA Bangsa. Setiap hari senin hingga sabtu, beberapa meter melewati gerbang sekolah mereka wajib bertemu guru Bahasa Indonesia dan bertutur salam. Terkadang periksa kelengkapan & kerapian penampilan seperti ikat pinggang, kaus kaki tidak se-mata kaki, seragam dimasukkan, dll.

Setelah itu, barulah bergerak menuju kelas masing-masing.

Rani telah duduk di bangku sekolah menunggu temannya, Dina.

***

"Hampir jam 7, loh." Rani menyapa Dina yang baru datang.

"Iyo nah, macet di KM 12."

"Klo mak itu, peginyo lebeh cepet."

Dina meletakkan tasnya dan segera mengeluarkan sisir.

"Oh yo, besok kan praktek Mulok, cuma bawa daun pisang be ye?"

"Nah iyo, besok! Jangan dak bawak, Ran. Gek kelompok kito gelabakan. Aku pacak bawak benang jahit samo jarum." Tutur Dina.

Kamis minggu lalu Rani tak masuk sekolah karena mengikuti Lomba. Ibu Marwah menyuruh murid XI IPA 2 membawa daun pisang untuk praktek langsung dan dinilai. Kelompok dibagi dua orang berdasarkan tempat duduk. Rani dan Dina bergabung membentuk 1 kelompok karena duduknya bersebelahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun