Di zaman modern ini, yang ditandai dengan perkembangan pesatiteknologi informasi danikomunikasi, akses terhadap sumber-sumber keagamaan telah mengalami perubahan yang signifikan. Salah satu perkembangan yang menarik adalah munculnya berbagai platform digital yang menyediakan tafsir Al-Qur'an. Kemudahan akses ini memungkinkan umat Islamidi seluruh dunia untuk mengakses penjelasan dan interpretasi atas ayat-ayat suci Al-Qur'anitanpa batasan geografis. Website yang menyajikan tafsir Al-Qur'anitidak hanya Tidak hanya berperan sebagaiisumber informasi, tetapi jugaimenjadi media untuk diskusi, refleksi, serta pembelajaran yang bersifat interaktif.
Tafsir Al-Qur'an memiliki peranan penting dalam menjembatani Pemahaman masyarakat tentang prinsip-prinsip ajaran Islam.. Dalam konteks ini, penting untuk meneliti kualitas dan akurasi informasi yang disajikan oleh website-website tafsir, mengingat banyaknya sumber yang ada di internet. keberagaman perspektif, serta relevansi konten terhadap kebutuhan masyarakat saat ini (Noor, M., 2018).
Seiring dengan berkembangnya teknologi, banyak penafsiran yang sebelumnya hanya tersedia dalam bentuk cetak kini dapat diakses secara online . Namun, fenomena ini juga menghadirkan tantangan tersendiri. Informasi yang melimpah dapat membingungkan pengguna dan berpotensi mengarah pada kesalahpahaman jika tidak disaring dengan baik . Oleh sebab itu, penelitian ini akan mengeksplorasi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh pengguna dalam menavigasi informasi, serta bagaimana penyajian informasi tersebut dapat mempengaruhi pemahaman mereka terhadap Al-Qur'an.
Tolak ukur validitas penafsiran pada Website Al-Qur'an Al-Hadi
Untuk memahami sumber, metode, corak, dan tolak ukur validitas interpretasi pada situs Al-Qur'an Al-Hadi penulis memilih lima contoh interpretasi. Lima artikel ini dipilih karena dapat menggambarkan karakteristik penafsiran di Tanwir.id. Berikut ini uraiannya:
Penafsiran surat Al-Haji ayat 78Â
Syariat Islam ditetapkan untuk mempermudah para pemeluknya dan tidak menyulitkan dalam pelaksanaannya. Seperti dalam Q.S Al-Hajj ayat 78:Â Â
 Â
"dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan".
     Ayat ini menjelaskan bahwa Islam bukan agama yang sempit atau sulit, seperti anggapan sebagian orang saat ini, tetapi agama yang lapang dan memudahkan umatnya. Sumber interpretasi dalam artikel ini adalah tafsir bi al-ma'tsur.
    Ayat dan hadis ini menunjukkan bahwa ajaran Islam sangat ramah, mempermudah, dan tidak menyulitkan. Bila ada praktik yang menyulitkan, itu mungkin disebabkan kurangnya pemahaman terhadap Islam. Selain itu, Tanwir.id juga menyertakan interpretasi dari Ibnu Katsir yang menyatakan bahwa Allah tidak akan mewajibkan sesuatu yang memberatkan hambanya, tetapi justru memberikan kemudahan.