Shadow & Bone adalah series adaptasi dari novel karya penulis bestseller Leigh Bardugo. Season 1 dari series besutan Netflix ini merupakan gabungan dari buku pertama grishaverse, Shadow & Bone, serta buku pertama duologi Six of Crows.
Aktor-aktor yang berperan dalam series ini, beberapa di antaranya, yaitu:
- Jessie Mei Li memerankan Alina Starkov
- Archie Renaux memerankan Malyen "Mal" Oretsev
- Ben Barnes memerankan General Kirigan/Aleksander/The Darkling
- Freddy Carter memerankan Kaz Brekker
- Amita Suman memerankan Inej Ghafa
- Kit Young memerankan Jesper Fahey
2 Dapat 1
Meskipun dengan cerita yang baru, saya ga merasakan adanya kejanggalan selama nonton series ini. Tidak seperti 2 buku yang dijadiin satu. Plot halus dan mulus seakan-akan ya memang seharusnya semua tokoh ada di dalam satu cerita yang sama. Untuk itu, sepertinya bisa ya para pembaca bukunya untuk ga membandingkan novel dan seriesnya setelah selesai nonton *batuk*.
Worldbuilding dan Genre
Iya sih, memang banyak juga series fantasi beberapa tahun belakangan, seperti Game of Thrones atau The Witcher. Tapi entah kenapa, series-series itu ga cukup memuaskan saya. Saya butuh series fantasi dengan konsep baru, di luar dari naga dan tukang sihir.
Nah, karena perasaan klop dengan konsep fantasi yang dibawa Shadow & Bone ini lah yang membuat saya betah untuk nonton maraton di Netflix dari habis sahur sampai jam 11 siang. Hehehe.
Akting Mantap, tapi Entah Kenapa Kurang Lengkap
Wah, saya ga nyangka dia bisa jadi antagonis. Masa kecil saya diisi dengan dia yang memerankan Prince Caspian di franchise Narnia, dan di series ini Ben Barnes dengan gagahnya memerankan tokoh villain. Ekspresi wajah maupun suara yang spot-on membuat saya bisa merasakan keegoisan yang ada di dalam karakter The Darkling. Semua itu ditambah dengan aura yang terpancar dari coat panjang serba hitam, rahang tajam, dan brewoknya. Ya ampun, pusing.
Faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab itu mungkin karena penulisan naskah, dari sisi aktor yang kurang bisa mengekspresikan, atau malah justru di bagian directing. Ketidaksesuaian tersebut menghasilkan suasana awkward pada pergerakan aktor.