Mohon tunggu...
Amalia Miranda H
Amalia Miranda H Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Healthy

KKN Kolaboratif 82 Jember: Sosialisasi Akselerasi Penurunan AKI, AKB, dan Stunting Sejak 1000 HPK Melalui Ber-KB di Desa Pancakarya, Kec. Ajung, Kab. Jember

14 Agustus 2022   11:36 Diperbarui: 2 September 2022   16:02 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Akselerasi Penurunan AKI, AKB dan Stunting Sejak 1000 HPK/12 Agustus 2022/dokpri

Mahasiswa KKN Kolaboratif 82 melakukan sosialisasi akselerasi penurunan AKI (Angka Kematian Ibu), AKB (Angka Kematian Bayi) dan Stunting Sejak 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) melalui program KB (Keluarga Berencana), di balai desa Pancakarya. Sosialisasi ini dilaksanakan pada Jumat, 12 Agustus 2022 pukul 09.00 WIB hingga selesai.

Sosialisasi ini melibatkan anggota PKK dan kader posyandu Desa Pancakarya sebagai audience utama. Selain itu, perangkat desa dan bidan desa juga turut hadir dalam sosialisasi ini sehingga target capaian pemahaman mengenai topik sosialisasi lebih meluas di berbagai kalangan umur.

Tingginya AKI, AKB, dan stunting di Desa Pancakarya menjadi latar belakang diadakannya sosialisasi Ber-KB. KB merupakan salah satu usaha untuk mencapai tingkat kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kelahiran. Desa Pancakarya sendiri menyumbang 2 jiwa kematian ibu di Kabupaten Jember dari total 64 jiwa kematian ibu dan 2 jiwa kematian bayi pada tahun 2020.

Mayoritas penduduk desa Pancakarya merupakan buruh gudang dengan kontrak kerja yang mengikat sehingga menyebabkan pola asuh pada anak menjadi kurang sesuai. Hal ini berdampak pada anak yang menjadi kerdil dan stunting sebab optimalisasi pemenuhan gizi yang seharusnya bervariasi, seimbang dan sehat menjadi terabaikan.

Sosialisasi mengenai akselerasi penurunan AKI, AKB, dan stunting sejak 1000 HPK melalui ber-KB memberikan pengenalan macam-macam KB, peranan KB, serta penjelasan mengenai penggunaan KB pasca persalinan yang menjadi alternatif sebagai akselerasi penurunan AKI, AKB di Indonesia. Selain itu, tips untuk optimalisasi sejak 1000 HPK juga turut diberikan. Mahasiswa KKN Kolaboratif 82 yang menjadi pemateri dalam sosialisasi ini menekankan bahwa kesehatan reproduksi seorang perempuan saat hamil mempengaruhi kualitas dua generasi berikutnya.

Sosialisasi Akselerasi Penurunan AKI, AKB dan Stunting Sejak 1000 HPK/12 Agustus 2022/dokpri
Sosialisasi Akselerasi Penurunan AKI, AKB dan Stunting Sejak 1000 HPK/12 Agustus 2022/dokpri

Selama sosialisasi berjalan, audience nampak antusias dan cukup interaktif. Dalam sosialisasi ini, hasil post test menjadi alat ukur pemahaman responden terhadap materi yang disampaikan. Hasilnya menunjukkan respon yang cukup baik terhadap pemahaman materi penurunan AKI, AKB, dan stunting sejak 1000 HPK dengan persentase pemahaman peserta sosialisasi sebesar 78,8% dari total 33 peserta. Tingkat pemahaman materi ini dipengaruhi latar belakang umur dan pendidikan peserta sosialisasi. Peserta dengan umur dibawah 45 tahun serta latar belakang pendidikan rata-rata SMA sederajat memiliki tingkat pemahaman lebih tinggi terhadap materi yang diberikan.

Sosialisasi Akselerasi Penurunan AKI, AKB dan Stunting Sejak 1000 HPK/13 Agustus 2022/dokpri
Sosialisasi Akselerasi Penurunan AKI, AKB dan Stunting Sejak 1000 HPK/13 Agustus 2022/dokpri

Sosialisasi ini bertujuan untuk menciptakan pengetahuan kesadaran akan adanya inovasi, informasi yang diperlukan mengenai cara pemakaian atau penggunaan suatu informasi yang sesuai prinsip-prinsip dan fungsinya yang telah disosialisasikan pada akselerasi penurunan AKI, AKB, dan stunting sejak 1000 HPK melalui ber-KB. Sosialisasi ini diharapkan mampu membangun kesadaran masyarakat dalam mendukung program pemerintah sehingga tujuan dari program KB membudayakan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera dapat terwujud dengan baik. Melalui sosialisasi ber-KB, diharapkan audience dapat memahami masalah-masalah yang terjadi dengan kependudukan saat ini serta membantu menerapkan intisari sosialisasi di kalangan masyarakat luas agar turut berpartisipasi dalam program Keluarga Berencana demi menciptakan keluarga yang sejahtera dan berkualitas dimulai sejak 1000 HPK.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun