Mahasiswa Program Studi Kesejahteraan Sosial (KESOS) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menunjukkan kontribusi mereka dalam praktik lapangan. Kali ini, mereka ditunjuk untuk melakukan perawatan sekaligus penjagaan Penerima Manfaat (PM) di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar. Berbeda dengan mahasiswa keperawatan yang fokus pada aspek medis, mahasiswa KESOS UMM berfokus pada kesejahteraan sosial dan psikologis para penerima manfaat. Mereka berperan sebagai penghubung antara pihak rumah sakit, penerima manfaat, dan pihak UPT PSTW Blitar, memastikan komunikasi yang efektif dan membantu memenuhi kebutuhan medis dan non-medis pasien.
Mahasiswa KESOS UMM melakukan pendampingan perawatan kesehatan penerima manfaat dengan memberi makan dan minum sesuai jam yang telah ditentukan, serta memberikan obat sesuai resep dokter. Mereka juga melakukan personal hygiene terhadap penerima manfaat. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menjaga kesehatan fisik penerima manfaat, meningkatkan kenyamanan, serta mendukung proses pemulihan mereka. Selain itu, mahasiswa kesejahteraan sosial menjaga penerima manfaat di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar selama 24 jam. Mahasiswa KESOS UMM menjaga PM dengan dibagi menjadi shift dengan masing-masing Shiftnya 6 jam dimulai dari jam 3 dini hari sampai jam 3 dini hari.
Hal tersebut bertujuan untuk memberikan pendampingan yang intensif dan memastikan bahwa setiap kebutuhan penerima manfaat terpenuhi dengan baik dan tepat waktu, baik kebutuhan medis maupun psikososial.
Walaupun dalam keadaan penerima manfaat masih terdapat kendala dalam berkomunikasi, mahasiswa kesejahteraan sosial tetap menjaga supaya komunikasi dengan penerima manfaat tidak terputus untuk memastikan bahwa penerima manfaat merasa didengar, diperhatikan, dan terlibat dalam pengambilan keputusan terkait perawatan mereka. Dalam menjalankan tugas ini, mahasiswa menerapkan teori pekerjaan sosial dalam ranah medis untuk menangani PM dengan berbagai kondisi dan latar belakang sosial yang beragam. Mereka dilatih untuk menggunakan keterampilan komunikasi, empati, dan manajemen kasus yang baik guna menciptakan lingkungan yang suportif bagi penerima manfaat. Lebih dari itu, mereka juga mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan sosial yang mungkin terabaikan dalam pendekatan medis, seperti dukungan emosional dan penyediaan informasi layanan sosial.
Keterlibatan mahasiswa KESOS UMM di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk rumah sakit dan keluarga PM. Mereka melihat bagaimana mahasiswa ini tidak hanya menjalankan tugas perawatan dan penjagaan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan dalam setiap tindakan mereka. Diharapkan, pengalaman ini dapat memperkuat kapasitas mahasiswa dalam memahami kompleksitas permasalahan sosial di sektor kesehatan, serta mempersiapkan mereka untuk menjadi pekerja sosial profesional yang handal di masa depan.
Seperti apasih tanggapan Mahasiswa KESOS UMM atas Pengalaman Praktik di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar?
Mahasiswa KESOS UMM merasa bahwa pengalaman praktik di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar sangat berharga dan memberikan pembelajaran yang mendalam. Salah satu mahasiswa mengungkapkan, "Pengalaman ini membuat kami lebih memahami pentingnya peran pekerjaan sosial di sektor kesehatan. Kami tidak hanya berfokus pada aspek medis, tetapi juga pada kebutuhan psikososial penerima manfaat. Kami harus memastikan mereka merasa didengar dan mendapatkan dukungan penuh selama proses perawatan."
Mahasiswa lain menambahkan bahwa praktik ini menantang mereka untuk menggunakan berbagai keterampilan sosial yang telah dipelajari di kelas, seperti komunikasi efektif, empati, dan manajemen kasus. "Kami harus benar-benar peka terhadap kondisi penerima manfaat dan berusaha untuk selalu berada di sana ketika mereka membutuhkan kami. Hal ini memperkuat pemahaman kami tentang pentingnya kehadiran pekerja sosial dalam membantu proses pemulihan pasien secara menyeluruh," ujar mereka.