Mohon tunggu...
Amalia Alifah
Amalia Alifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - MahasiswA

Topik konten favorit adalah terkait pendidikan dan hobi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Pembelajaran Diferensiasi

28 September 2024   14:45 Diperbarui: 28 September 2024   14:46 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : pribadi 

Pembelajaran diferensiasi merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan memperhatikan perbedaan karakteristik siswa. Pada pendekatan pembelajaran ini, guru memfasilitasi siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan kelebihannya masing-masing. Konsep pembelajaran diferensiasi sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan yang memerdekakan siswa. 

Pendidikan yang memerdekakan siswa adalah pendidikan yang tidak memaksa dan mengekang siswa untuk belajar sesuai dengan standar pihak lain Pada pembelajaran diferensiasi siswa diberikan pilihan untuk belajar sesuai hal yang ia sukai/minati dimana hal tersebut sejalan dengan pendidikan yang memerdekakan siswa.

Pembelajaran diferensiasi dapat dilakukan dengan membedakan (different) pembelajaran sesuai dengan kemampuan ataupu profil siswa (gaya belajar, minat). Pada pembelajaran diferensiasi sesuai kemampuan, pembelajaran dapat dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok sesuai dengan tingkat kemampuan belajarnya, seperti kemampuan rendah, sedang, dan tinggi. 

Pada setiap kelompok, guru dapat memberikan muatan materi yang berbeda. Untuk kelompok dengan siswa berkemampuan rendah dapat diberikan muatan materi ataupun tugas yang lebih sederhana dan mudah dipahami dibanding kelompok berkemampuan sedang, kemudian pada kelompok berkemampuan tinggi guru dapat memberikan materi ataupun tugas yang lebih kompleks.

Pada pembelajaran diferensiasi profil belajar, pembelajaran dapat dilakukan dengan memberikan tugas yang berbeda kepada siswa disesuaikan dengan minatnya, misalkan pada materi teks prosedur siswa diberikan kebebasan untuk menyajikannya dalam bentuk video/mempraktikkanya di depan kelas, membuat poster langkah pembuatan makanan, atau membacakan langkah pembuatannya. 

Selain itu guru juga dapat memberikan materi dan tugas sesuai gaya belajarnya, contohnya untuk siswa dengan gaya belajar visual dapat menggunakan powerpoint, kemudian gaya belajar audio menggunakan rekaman suara, dan kinestetik dengan percobaan sederhana.

Dengan menggunakan pembelajaran diferensiasi, pembelejaran dapat mengakomodir perbedaan karakteristik siswa. Siswa dapat belajar sesuai dengan minat, kemampuan, dan gaya belajarnya sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan bagi siswa dan materi yang disampaikan lebih cepat untuk dipahami. Pada penggunaan model pembelajaran ini, guru dapat mempertimbangkan diferensiasi yang akan digunakan dengan materi pembelajaran dan kebutuhan siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun