Tekanan darah tinggi atau biasa dikenal dengan hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan darah dalam arteri secara konsisten melampaui batas normal atau wajar. Tidur yang teratur dan berkualitas memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan fungsi tubuh, seperti regulasi tekanan darah, metabolisme glukosa, dan kesehatan sistem kardiovaskular. Oleh karena itu, tidur yang optimal dapat membantu menurunkan risiko terjadinya hipertensi. Sebaliknya, pola tidur yang buruk, baik dari segi durasi maupun kualitas, dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan jantung dan pembuluh darah, sehingga meningkatkan kemungkinan terkena hipertensi.
Berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya hipertensi salah satunya adalah perubahan struktur pembuluh darah, seperti penyempitan dan pengerasan dindingnya. Selain itu, faktor lain seperti usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, obesitas, pola makan, gaya hidup, dan kebiasaan tidur juga berperan. Gangguan pada pola tidur dapat mengacaukan keseimbangan fisiologis dan psikologis tubuh, yang akhirnya meningkatkan risiko hipertensi. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang kaitan antara pola tidur dan hipertensi:
1. Gangguan Tidur dan Risiko Tekanan Darah Tinggi
Mutu tidur yang buruk, seperti mudah terbangun saat tidur malam, tidur dengan durasi pendek, atau tidur terlalu larut, dapat memengaruhi fungsi sistem saraf otonom yang bertugas mengontrol tekanan darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena hipertensi.
2. Pengaruh Tidur yang Tidak Berkualitas Â
Kelainan tidur seperti sleep apnea (henti napas saat tidur) dapat membuat tubuh sering terbangun. Akibatnya, hormon stres seperti adrenalin dilepaskan, yang dapat memicu kenaikan tekanan darah.
3. Efek Kurang Tidur Â
Kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan stres oksidatif, peradangan, dan gangguan pada metabolisme tubuh, yang semuanya berkontribusi pada kenaikan tekanan darah.
4. Dampak Jangka Panjang Pola Tidur Buruk
Jika kebiasaan tidur yang tidak sehat terus terjadi dalam waktu lama, tekanan darah dapat terus meningkat hingga berkembang menjadi hipertensi kronis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI